Berita Golkar – Kasus diabetes yang dialami anak tercatat meningkat.
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Golkar, Basri Baco, mendorong Pemprov DKI menambah anggaran untuk program makan bergizi gratis yang mulai diuji coba oleh pemerintah pusat.
“Salah satunya adalah pemberian susu gratis. Program ini juga sebagai upaya menekan semakin banyaknya anak-anak yang menderita gagal ginjal akibat pola makan dan minum yang salah,” kata Baco dalam keterangannya, Jumat (9/8/2024).
Menurutnya, makan bergizi gratis diharapkan bisa menekan kasus diabetes dan gagal ginjal yang saat ini banyak dialami anak usia sekolah. Dia mewacanakan karena ada rencana penambahan anggaran untuk subsidi pendidikan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (RAPBD-P) tahun 2024.
Ia juga meminta Pemprov Jakarta mengambil sikap terhadap banyaknya anak yang menjalani terapi cuci darah akibat gagal ginjal. Baco meminta Pemprov Jakarta menggandeng puskesmas atau rumah sakit di Jakarta agar membuka layanan pemeriksaan kesehatan gratis. “Fenomena ini harus dicegah, jangan biarkan anak-anak menjadi korban,” ungkapnya.
Menurut Baco, banyaknya anak yang menderita gagal ginjal menunjukkan adanya persoalan serius terkait pola hidup. Dia meminta Pemprov DKI memberi perhatian terkait kondisi tersebut. “Fenomena diabetes-gagal ginjal pada anak akibat pola hidup yang tidak sehat tentu menjadi PR besar kita bersama,” ujarnya.
Menurutnya, tingginya angka gagal ginjal pada anak sering terjadi karena kurangnya edukasi serta tidak adanya pengawasan dari orangtua. Sebab itu, Baco juga berharap adanya penyuluhan tentang penyakit ginjal di setiap puskesmas dan rumah sakit (RS) di Jakarta.
“Kami mendorong Pemprov segera memberikan perhatian serius dengan menggandeng RS dan puskesmas untuk layanan konsultasi gratis dan program edukasi bagi para orang tua soal pencegahan diabetes dan penyakit ginjal,” imbuhnya.
60 Anak Terapi Ginjal di Jakarta
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta pun mengungkapkan ada sebanyak 60 anak menjalani terapi penyakit gagal ginjal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM).
“Saat ini, sekitar 60 anak menjalani terapi gagal ginjal anak di Rumah Sakit Rujukan Kasus Ginjal Anak, yaitu Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati dalam keterangan, Sabtu (3/8).
Ani menuturkan, Pemprov memiliki tujuh dokter spesialis anak sub-spesialis nefrologi untuk merawat anak-anak yang terkena penyakit gagal ginjal. Empat orang bertugas di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dua orang bertugas di Rumah Sakit Anak Bunda Harapan Kita, dan satu orang bertugas di Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk.
Ia mengatakan penanganan gagal ginjal pada anak dapat dilakukan dengan terapi dialisis atau dikenal dengan cuci darah. “Kedua, terapi continuous ambulatory peritoneal dialysis (CAPD) atau dialisis mandiri yang datang sebulan sekali ke rumah sakit,” lanjutnya.
Selain itu, terdapat 76 layanan dialisis atau CAPD rumah sakit yang tersebar di semua wilayah di Provinsi DKI Jakarta. Layanan itu tersedia di 6 RS pusat milik Kementerian Kesehatan, 3 RS milik kementerian, 5 RS milik TNI/Polri, 7 RSUD, dan 55 RS swasta. {sumber}