Berita Golkar – Lama tak terdengar pasca mundur dari posisi Ketum Partai Golkar, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto ujug-ujug bicara pertumbuhan ekonomi 5 persen di tahun ini.
“Kemudian untuk capaian 5 persen sampai di akhir tahun, tadi disampaikan juga untuk kita menggenjot belanja dari kementerian dan lembaga (K/L),” kata Airlangga usai sidang kabinet paripurna yang dipimpin Presiden Jokowi di Istana Garuda Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim), Jumat (13/9/2024).
Kata Menko Airlangga, pemerintah terus menggenjot kebijakan-kebijakan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Khususnya kelas menengah, melalui insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) sektor properti.
Selain itu, adapula insentif pajak sektor otomotif yakni kendaraan listrik berbasis baterai roda empat dan berbasis bus tertentu. “Semuanya diharapkan bisa digenjot di kuartal IV (2024) ini, sehingga pertumbuhan bisa kita jaga di 5 persen,” ucap Airlangga dikutip dari Inilah.
Selain itu, lanjut Airlangga, juga ada kebijakan-kebijakan lain seperti jaminan kehilangan pekerjaan dalam BPJS Ketenagakerjaan.
“Terkait dengan kebijakan jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) di dalam BPJS Ketenagakerjaan, itu akan direvisi sehingga mereka yang bisa eligible untuk mendapatkan jaminan kehilangan pekerjaan, itu bisa ditingkatkan,” kata dia.
“Kemudian benefit kepada mereka yang kehilangan pekerjaan, yang biasanya 45 persen 3 bulan dan 25 persen 3 bulan berikutnya, itu disamakan semua ke 45 persen,” ungkap Airlangga.
Untuk diketahui, JKP merupakan jaminan sosial berupa uang tunai, konseling, informasi pasar kerja, dan pelatihan untuk pekerja atau buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Adapun, untuk bantuan uang tunai berlaku bulanan hingga 6 bulan, yakni sebesar 45 persen dari upah sebelumnya untuk 3 bulan pertama dan 25 persen untuk 3 bulan selanjutnya.
“Jadi, dengan perbaikan-perbaikan dan kita minta juga mereka yang PKWT bisa mengambil jaminan kehilangan pekerjaan sehingga diperluas lagi kriterianya dan ini akan disiapkan dalam PP dan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan,” tutur Airlangga.
Mengingatkan saja, Airlangga menyatakan mundur dari Ketum Partai Golkar pasa Sabtu (10/8/2024). Uniknya, Alasan Airlangga mundur yang disampaikan lewat video itu, adalah untuk menjaga stabilitas transisi pemerintahan ke depan dan keutuhan Golkar.
Dengan kata lain, jika Airlangga tak mundur maka transisi pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo Subianto serta keutuhan parpol berlogo pohon beringin itu, bakalan terganggu. Kalau alasan itu betul, hebat betul Airlangga Hartarto.
Kini, pimpinan tertinggi Partai Golkar berada di pundak Bahlil Lahadalia yang dikenal punya kedekatan dengan Jokowi. Sebenarnya, Airlangga juga dengan dengan Jokowi. bahkan Airlangga sangat loyal. {}