Berita Golkar – Anggota DPR RI, Ravindra Airlangga, menyampaikan pandangannya terkait tantangan ekonomi Indonesia dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi di atas 5%.
Dalam wawancara baru-baru ini, Ravindra menyoroti pentingnya efisiensi investasi melalui penurunan Incremental Capital-Output Ratio (ICOR) dan hilirisasi sektor-sektor potensial seperti kelautan.
“Kita harus meningkatkan efisiensi investasi dengan menurunkan ICOR agar pertumbuhan ekonomi lebih optimal. Selain itu, hilirisasi produk seperti rumput laut sangat penting untuk meningkatkan nilai tambah, misalnya dalam sektor farmasi,” ujar Ravindra di Jakarta, Senin (21/10/2024), dikutip dari laman DPR RI.
Selain fokus pada hilirisasi, Politisi Fraksi Partai Golkar ini juga menekankan pentingnya mempersiapkan Indonesia menghadapi tahun emas 2045. Salah satu upaya yang ia soroti adalah menurunkan angka stunting dengan program makan siang gratis bagi anak-anak.
“Penurunan angka stunting merupakan salah satu prioritas, dan program makan siang gratis adalah langkah konkret untuk mencapai itu,” tambahnya.
Ravindra juga mengapresiasi peran masyarakat, terutama UMKM, dalam perekonomian nasional. Menurutnya, UMKM adalah penggerak utama ekonomi dan harus terus dilibatkan dalam berbagai rencana pembangunan.
“Peran UMKM sangat penting karena sektor ini menyerap banyak tenaga kerja. Saya yakin, pemerintah akan terus melibatkan UMKM dalam pembangunan,” ungkapnya.
Mengenai kepemimpinan Sri Mulyani yang kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan, Ravindra menilai ini sebagai sinyal positif. “Kembalinya Ibu Sri Mulyani menunjukkan bahwa pemerintah tetap mengedepankan kebijakan ekonomi yang hati-hati dan terukur, terutama dalam mencapai standar makro ekonomi global,” jelasnya.
Terkait sektor perpajakan, Ravindra optimis bahwa target peningkatan penerimaan pajak akan tercapai dengan memperluas tax base. “Ada upaya untuk memperbesar basis pajak dengan mengoptimalkan wajib pajak yang selama ini belum membayar,” tutup Ravindra.
Ravindra juga mengekspresikan keyakinannya terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah saat ini, terutama di tengah situasi geopolitik global yang tidak menentu. “Indonesia harus memainkan peran lebih sentral dalam menghadapi tantangan global saat ini,” ujarnya dengan penuh optimisme. {}