Berita Golkar – Caleg Partai Golkar untuk DPR RI, Sarmuji, terus bergerak menyapa warga di daerah pemilihannya di Dapil Jatim V. Caleg incumbent alumnus Universitas Jember (UNEJ) ini sepanjang Minggu (7/1/2024) blusukan ke wilayah Kabupaten Blitar.
Selain Kabupaten dan Kota Blitar, Dapil VI ini meliputi Kabupaten dan Kota Kediri hingga Kabupaten Tulungagung. Salah satu yang menjadi concern Ketua DPD Golkar Jatim itu adalah memastikan berjalannya program Bank Wakaf Mikro (BWM).
Program dari otoritas jasa keuangan pemerintah ini berhasil “digeret” Sarmuji untuk warga Blitar. Program yang diinisiasinya ini berhasil membebaskan penjual sayur keliling (melijo), penjual gorengan, penjual nasi bungkus, hingga pelaku ultra mikro ekonomi kerakyatan lainnya dari rentenir dan pinjaman online (Pinjol).
“Saya terus memonitor program BWM di lingkungan Ponpes Mambaul Hikam Mantenan, Kecamatan Udanawu ini. Saya senang bisa melihat bakul melijo di sini tak lagi terjerat rentenir (bank harian),” kata Sarmuji ditemui di sela-sela blusukan.
Tidak hanya bakul sayur keliling, hampir semua pelaku ultra mikro di Kecamatan Udanawu juga tak lagi tergoda dengan pinjaman online (Pinjol). Pinjaman yang tak bisa dipertanggungjawabkan ini makin marak. BWM menjadi benteng kokoh warga Blitar.
Selain di Blitar ada BWM lain di sejumlah lokasi di Jatim. Biasanya berada di lingkungan pondok pesantren karena ada misi syariah. Nasabah atau penerima manfaat bisa meminjam modal dengan mengembalikannya tanpa bunga sama sekali. Pinjam Rp 3 juta kembali Rp 3 juta dengan cara diangsur.
Usai menghadiri haul akbar di Ponpes Mambaul Hikam, Cak Sar sapaan akrab Sarmuji, langsung mengamati aktivitas BWM. Dia juga menyapa warga dan mendengar langsung suara nasabah BWM Mantenan Aman Makmur. Salah satunya Lilik Suprihatin, warga sekitar.
Dia menjadi nasabah BWM sejak 4 tahun lalu, awal penawar bank thithil (harian) ini berdiri. Penjual nasi bungkus yang berkembang. Bahkan kini usahanya menyasar online dengan produk baru nasi bakar. “Saya tak lagi pinjam bank harian. Saya pinjam Rp 3 juta. Mengembalikannya juga nilai yang sama dengan dicicil,” tutur Lilik.
Sejak berdiri empat tahun lalu, BWM sudah mengangkat ekonomi sekitar seribu pelaku ultra mikro di Blitar. Mereka rata-rata sudah naik kelas. Saat ini sedang melayani paling tidak 200 nasabah. Pagu pinjaman tidak boleh lebih dari Rp 3 juta. Lilik yang sudah berkembang berharap pagu pinjaman lebih dari jumlah ini.
Supervisor BWM Mantenan Aman Makmur, Imam Sutrisno mengakui bahwa kehadiran BWM yang diinisiasi Sarmuji menjadi dewa penolong bagi pelaku usaha ultra mikro. “Cak Sar juga meminta evaluasi apakah ada angsuran macet. Ada tapi sangat kecil,” ujar Imam.
Kehadiran BWM memang kebanyakan di lingkungan Ponpes. Misi dan semangatnya tidak hanya mengedukasi warga untuk tidak tergoda bank rentenir dan pinjol juga semangat mensejahterakan warga. Pinjaman tanpa bunga sama sekali.
Bahkan yang menarik, momen angsuran mingguan disepakati menjadi momen menggelar pengajian, tahlilan, atau aktivitas majelis taklim lainnya. “Saya biasa ngisi pengajian juga. Kegiatan yang identik dengan aktivitas pesantren,” kata Imam. {sumber}