Berita Golkar – Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Viada Hafid mengenang almarhum Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem, Mayor Jenderal TNI (Purn.) I Gusti Kompyang (IGK) Manila, sebagai sosok paripurna yang rendah hati. Sekaligus, tokoh sentral dalam mengawal transisi keterbukaan informasi pada era reformasi.
“Secara pribadi saya mengenal beliau mungkin sudah puluhan tahun. Sosok yang amat ramah, membimbing yang muda, selalu memberi keriangan dan semangat kepada anak-anak muda,” tutur Meutya di Kampus ABN, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (19/8/2025), dikutip dari MetroTVNews.
Tak hanya kedekatan personal, Meutya menegaskan peran penting IGK Manila dalam sejarah komunikasi Indonesia. IGK Manila pernah menjabat Sekretaris Jenderal di Departemen Penerangan, lembaga yang saat ini bernama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
“Beliau menjabat Sekjen yang mengawal transisi luar biasa, dari masa sebelum reformasi hingga reformasi. Pak IGK Manila adalah tokoh sentral yang mampu membawa Indonesia bertransformasi dalam keterbukaan informasi pada tahun 1998 hingga 2000,” ungkap Meutya.
Sebagai jurnalis sekaligus politikus, Meutya mengaku banyak belajar dari sosok IGK Manila. Meutya mengaku selalu mendapat pesan semangat dari IGK Manila.
“Beliau selalu memberikan semangat, tidak pelit berbagi ilmu kepada politisi muda. Saat saya masih sangat muda, dua puluh tahun lalu, beliau banyak mengarahkan. Bahkan sebagai jurnalis pun, saya banyak belajar dari beliau,” kenang Meutya.
Menurut Meutya, IGK Manila adalah figur paripurna, memiliki jam terbang tinggi, namun tetap rendah hati. “Itu yang kita kenal, sosok Pak IGK Manila. Beliau selalu membawa kebahagiaan bagi orang-orang di sekitarnya. Mudah-mudahan tempat yang terbaik bagi beliau,” tutup Meutya. {}