Berita Golkar – Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia mengenang penuh haru sosok Kholis Malik dalam peringatan 40 hari wafatnya almarhum yang digelar di Cakung, Jakarta Timur, Jumat (27/12/2024).
Dalam sambutannya, Bahlil berbagi cerita mendalam tentang kedekatannya dengan almarhum yang pernah menjabat Ketua Umum PB HMI periode 2002-2004. Bahlil membuka sambutannya dengan mengenang momen pertama bertemu istri almarhum, Wahyuni Revi Setya Bekti.
“Saat itu pertama kali saya bertemu Mbak Revi di rumah sakit, pagi hari ketika almarhum akan meninggalkan kita. Saya sempat menjenguknya dan berhasil membuat almarhum tertawa,” ujarnya, dikutip dari Jatim Update.
Kenangan awal Bahlil dengan Kholis Malik dimulai pada Kongres HMI 1999 di Jambi.
“Saya mendukung Taruna, tetapi almarhum bersama Bang Yayat menculik saya untuk bergabung dengan mereka. Almarhum memiliki cara memoles kata-kata yang luar biasa, sehingga membuat saya terkesan sejak awal,” cerita Bahlil.
Hubungan keduanya kian erat hingga Bahlil memperkenalkan Kholis kepada pacarnya, yang kini menjadi istrinya.
“Bang Kholis adalah senior HMI pertama yang saya perkenalkan kepada pacar saya. Itu terjadi di LK III Sorong tahun 2000,” kenangnya.
Kholis juga dikenal sebagai sosok pemberani. Ia menjadi satu-satunya pengurus PB HMI yang berani hadir di Papua saat kondisi politik memanas.
“Beliau membuka LK III di Papua tahun 2000, di saat tidak ada yang berani turun ke sana. Itu menunjukkan keberaniannya,” ujar Bahlil.
Bahlil turut mengenang perjuangan Kholis dalam pemilihan legislatif di Jawa Barat. “Kami melakukan segala cara untuk mendukung beliau, meski hasilnya belum sesuai harapan,” katanya.
Kenangan haru lainnya terjadi saat Kholis Malik, meski dalalm kondisi sakit, tetap menunjukkan dukungan penuhnya kepada Bahlil. ”
Saat saya mendaftar sebagai Ketua Umum Golkar, ia menyambut saya di bawah. Beliau berkata, ‘Adinda, harus kita menang. Abang sudah tidak mau jadi pengurus pecahan botol, Abang harus jadi botol.’ Saya bilang, ‘Bang, Abang bukan hanya botol, tapi pemilik botol.’ Ketawa dia,” kenang Bahlil.
Pada detik-detik terakhir almarhum, Bahlil merasa terharu dengan semangat Kholis. “Saat saya menjenguk di rumah sakit, beliau berkata, ‘Adinda, saat nama Abang disebut, Abang semangat hidup. Tapi begitu undangan Rapat Pleno masuk, abang lemas lagi.’ Itu sangat mengharukan,” tuturnya.
Bagi Bahlil, Kholis Malik adalah inspirasi yang selalu memberi semangat dalam berorganisasi. “Beliau selalu berusaha membuat orang di sekitarnya merasa dihargai dan didukung, bahkan dalam kondisi sulit,” tambahnya.
Menutup sambutannya, Bahlil mendoakan agar amal ibadah Kholis diterima di sisi Allah SWT. “Semoga Bang Kholis diberikan tempat terbaik di sisi-Nya. Beliau telah memberikan banyak pelajaran berharga kepada kita semua,” pungkasnya. {}