Berita Golkar – Partai Golongan Karya atau Golkar selama ini dianggap, sangat peduli dan peka terhadap kesulitan dan permasalahan yang dialami oleh petani, terkhusus petani kelapa sawit di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel)
Terlebih saat ini begitu banyak koperasi bidang perkebunan yang mati suri, karena kelemahan dari para pengurusnya.
Namun di tangan sosok Tamrin, koperasi sawit KUD Sejahtera di Babat Toman Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) berkembang menjadi embrio korporasi petani dan berkembang menjadi pabrik minyak kelapa sawit bekerjasama dengan PT Puspa.
Karena dikenal sebagai sosok penghasil pendanaan dan pencari solusi maka membawanya menjadi anggota DPRD Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dan sekarang DPRD Sumsel dari fraksi Golkar.
Menurut Tamrin, partai Golkar tetap pilihan utama bagi para petani, mengingat Golkar edentik dengan Menko Perekonomian sekaligus Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartato, sebagai koordinator program peremajaan sawit melalui Badan Pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
“Maka tak dipungkiri jika Golkar sangat peduli petani sawit, ” kata Tamrin, Rabu (7/2/2024).
Diungkapkan Tamrin, partai Golkar juga identik dengan pengusaha untuk meningkatkan pendapatan petani, melalui program Sarana dan Prasarana (Sapras) untuk mendorong pembangunan pabrik kelapa sawit seperti yang dilakukan KUD Sejahtera Babat Toman Muba yang dipimpinnya.
“Kebetulan kami mendapat dana BPDPKS sabanyak 2.206 hektar, pertama pada kepemimpinan Menko Perekonomian Darmin Nasution kita dapat Rp 25 juta per hektar. Nah, terhitung 2021 pak Airlangga itu Rp 30 juta per hektar, itu tanda pedulinya dinaikan Rp 5 juta per hektar pada masa beliau, ” tuturnya.
Dijelaskan Tamrin, stabilitas harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit saat ini juga sangat sekali langsung dirasakan petani, yang penetapan BTS ada campur tangan kebijakan melalui dinas perkebunan provinsi, dimana sub sektor nya dari menteri pertanian yang ada dibawah Menko Perekonomian.
“Beliau juga (Airlangga) mendorong membentuk kelompok bagi petani swadaya melalui program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dari BPDPKS tadi dengan mendorong menteri koperasi refinery minyak goreng kedepannya. Mungkin setelah Pileg dan Pilpres ini berjalan syukur-syukur yang diusung Golkar jadi presiden, maka itu akan terbentuk kelanjutan dan peremajakan sawit yang berkelanjutan, ” tandasnya.
Ditambahkan anggota komisi II DPRD Sumsel ini, pemerintah sudah mengeluarkan kepres untuk setiap kebun sawit baik lembaga pekebun atau pekebunan, didorong untuk melakukan sertifikasi ISPO (Indonesia Sustainable Palem Oil), yang merupakan bentuk kepedulian pemerintah dari ISPO itu juga petani mengetahui cara berbudidaya kelapa sawit yang baik dan benar, dilihat dari unsur peduli kepada lingkungan, peduli kepada masyarakat dan peduli untuk keuntungan masyarakat (People, Planet dan Profit).
“Pastinya Golkar berada ditengah- tengah masyarakat terutama bagi pelaku perkebunan kelapa sawit, dan itu rata-rata banyak kader partai Golkar. Jadi bukan saja berbicara budidaya kelapa sawit tapi juga mereka pelaku budidaya kelapa sawit, dan pak Airlangga mendorong untuk kedepan adanya kenaikan kelas, dari menjual TBS koperasi- koperasi, lembaga kebun itu membangun pabrik apakah CPO mini hingga naik kelas, dari jual TBS ke CPO dan itu yang bisa dilakukan, ” paparnya.
Dengan apa yang telah dilakukan kader Golkar untuk meningkatkan kesejahteraan petani sawit, dirinya mengajak masyarakat untuk tidak malu berusaha dalam hal perkebunan, dikarenakan usaha itu bisa meningkatkan kesejahteraan petani.
“Kita juga menghimbau kepada masyarakat di Sumsel khususnya lebih nyaman dibidang perkebunan, dimana salah satunya kelapa sawit, karet, kopi itu merupakan bagian perkebunan, namun yang lebih menjanjikan kedepan yaitu kelapa sawit, maka kita mendorong dan mungkin akan melakukan kepada pemerintah pusat mendorong untuk kader Golkar melakukan sosialisasi dengan berkebun kelapa sawit,” jelasnya.
Sementara Pengamat politik dari Forum Demokrasi Sriwijaya (ForDes) Bagindo Togar mengungkapkan, jika Partai Golkar Sumsel begitu jeli dan serius membantu petani dan pengusaha perkebunan sawit selama ini.
“Hal ini, karena industri perkebunan sawit memiliki peran penting dalam perekonomian daerah tersebut, menyediakan lapangan kerja, dan berpotensi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, ” tandasnya.
Selain itu, dikatakan Bagindo kebijakan yang diambil Partai Golkar dalam membantu sektor pertanian dan perkebunan juga, dapat menjadi strategi politik yang efektif untuk memperoleh dukungan dari ragam kelompok sosial wilayah tersebut.
“Jadi wajar saja bila kelak dukungan politik para konstituen di Sumsel meningkat secara signifikan terhadap Partai Golkar Sumsel, baik itu untuk kompetisi Pemilihan legislatif di Tataran DPR RI, DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten ( minus DPRD Kota), ” pungkasnya. {sumber}