Berita Golkar – Kepemimpinan Bupati Roby Kurniawan di Kabupaten Bintan, patut diapresiasi, pasalnya, Roby berhasil menghapus kemiskinan ekstrim di daerah yang menjadi salah satu destinasi wisata di Indonesia itu. Kemiskinan Ektrem di Bintan berada di angka Nol Persen di tahun 2023.
Keberhasilan Bintan menanggalkan kemiskinan ekstrim dalam kehidupan masyarakatnya, terungkap di saat Roby Kurniawan menyampaikan Laporan Keuangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Tahun 2023 dalam rapat paripurna DPRD Bintan di kantor DPRD Bintan, pada 28 Maret kemarin.
Roby, dalam laporannya dihadapan paripurna DPRD Bintan, menyebutkan bahwa berdasarkan data Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia, angka kemiskinan Ektrem di kabupaten Bintan tercatat sudah Nol Persen di tahun 2023.
Dari data yang sama, Roby melanjutkan, kemiskinan Ektrem di Bintan dalam 3 tahun terakhir ini, memang terus mengalami penurunan. Misalnya, di tahun 2021, kemiskinan ekstrem berada di angka 0,38 persen, di tahun berikutnya (2021) turun menjadi 0,19 persen.
“Selanjutnya menjadi 0,00% pada tahun 2023,” sebut Roby, merilis keterangan tertulis bidang Humas-Diskominfo Bintan. Tak heran, paparan Roby ini, spontan mendapat pujian dari anggota DPRD yang menggelar sidang.
Roby menyebutkan keberhasilan ini berkat kerja keras ASN Pemkab Bintan, serta dukungan semua pihak. Dia pun mengucapkan banyak terima kasih atas kinerja baik yang disumbang semua organisasi perangkat daerah (OPD) Bintan.
Ia mengaku bangga dengan prestasi gemilang itu. Karena, dengan keberhasilan itu, telah menempatkan Pemkab Bintan untuk mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah pusat, melalui tambahan Dana Insentif Fiskal sebesar Rp 6,15 milyar.
Program BLT, Ketenagakerjaan-Bantuan UMKM Pengaruhi Penurunan Kemiskinan Ektrem
Keberhasilan Pemkab Bintan dalam menggusur kemiskinan ekstrem di daerahnya, patut dicontoh daerah lainnya di Indonesia, yang sampai ini belum tuntas menyelesaikan kemiskinan ekstrim di tengah masyarakatnya.
Roby mengungkapkan beberapa faktor yang sangat mempengaruhi penurunan angka kemiskinan ekstrem di Bintan, hingga berada di titik Nol Persen di 2023.
Pertama, program bantuan tunai (BLT) yang menjadi salah satu program andalan Pemkab Bintan. Program ini diharapakan mampu untuk membantu warga miskin keluar dari garis kemiskinan melalui penguatan daya beli atau konsumsi masyarakat miskin.
Kemudian, program bantuan bagi ketenagakerjaan, dengan membuka lapangan kerja seluas-luasnya, melalui peningkatan kualitas calon tenaga kerja melalui pemberian pelatihan kerja. Berikutnya, pemberian bantuan dalam rangka pemberdayaan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
“Bantuan sosial tunai yang dikeluarkan pemerintah untuk masyarakat miskin, serta kesuksesan program ketenagakerjaan, program bantuan UMKM serta program pemda lainnya, juga turut mengurangi angka kemiskinan ektrem di Bintan,” kata Roby. {sumber}