Berita Golkar – Dalam debat kedua Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri) 2024, pasangan calon Syamsuar-Mawardi menyampaikan closing statement yang menekankan bahwa mereka adalah perpaduan pengalaman dan integritas sebagai modal utama untuk memajukan Riau. Mereka hadir sebagai pasangan umara dan ulama, membawa visi membangun Riau yang lebih maju dan bermartabat.
“Kami memahami Riau bukan hanya dari angka-angka, tetapi dari hati dan jiwa masyarakat. Kami bekerja untuk mendengar apa yang benar-benar dibutuhkan rakyat,” ujar Syamsuar, Ahad (17/11/2024), dikutip dari Cakaplah.
Ia menegaskan, memilih pemimpin tidak cukup dengan mengandalkan nama besar. “Nama besar tidak selalu menjamin kebesaran visi untuk rakyat,” tambahnya.
Menurutnya, masyarakat adalah penentu masa depan, dan pemimpin sejati adalah yang mampu berdiri di depan, bukan sekadar bersandar pada orang lain.
Paslon Suwai juga menekankan bahwa membangun daerah bukan semata soal uang, melainkan komitmen dan kerja nyata. “Kami ingin membangun Riau yang berdaya saing tinggi, sejahtera, dan tetap memegang teguh nilai-nilai budaya Melayu,” kata Syamsuar.
Syamsuar-Mawardi mengajak masyarakat untuk menghidupkan kembali semangat lagu Lancang Kuning sebagai simbol Riau yang maju, damai, dan kondusif. Mereka berkomitmen membawa Riau ke masa depan yang lebih cerah dengan pengalaman dan integritas.
Menutup pernyataannya, Syamsuar mengingatkan filosofi dari lagu Lancang Kuning. “Apabila nahkoda tidak paham, alamat kapal akan tenggelam. Riau butuh pemimpin yang tahu arah dan tujuan, dan berpengalaman,” pungkasnya. {}