Berita Golkar – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ikut menanggapi soal serangan balasan yang dilakukan Israel ke Iran beberapa hari lalu. Dia berharap serangan balasan yang dilakukan Israel ke Iran tidak menimbulkan efek lanjutan.
Airlangga menilai, saat ini situasi Israel tengah dibuat kewalahan dengan perang melawan pihak lain seperti Hamas dan Hisbullah. Oleh karena itu, kecil peluang bagi konflik Iran-Israel untuk terus berkepanjangan.
“Jadi kalau kita lihat per siang hari ini, reaksi daripada Iran juga masih sangat terbatas. Nah kalau di dalam politik ini kan mereka sering sebut tit-for-tat. Jadi artinya penyelamatan muka, balas membalas tetapi skalanya kecil, diharapkan tidak menimbulkan efek lanjutan,” ujar Airlangga dalam keterangannya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Minggu (21/4/2024).
Dia juga menyebutkan, konflik tidak akan meluas selama negara-negara di kawasan Timur Tengah seperti Yordania, Mesir dan Arab Saudi memilih untuk menahan diri (restrain). “Geopolitik sama seperti yang kita sudah bahas, semua negara restrain, menahan diri. Terutama di Timur Tengah kan saya juga sampaikan Yordania, Mesir, Arab Saudi, tidak ada kepentingan,” jelasnya.
Masih berlanjutnya perang di wilayah lain seperti Ukraina-Rusia, juga menjadi pertimbangan tersendiri bagi negara-negara tersebut untuk tidak terlibat lebih jauh dalam konflik antara Iran dan Israel.
Sementara, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Edi Prio Pambudi menambahkan saat ini negara-negara yang tergabung dalam The Group of Seven (G7) tengah berusaha melakukan diplomasi untuk perdamaian di kawasan Timur Tengah. Termasuk Indonesia yang sedang berupaya melaksanakan diplomasi di berbagai forum internasional guna mendukung tercapainya deeskalasi konflik.
“Jangan sampai kemudian ada lagi yang mencoba untuk di atas dari yang lain. Terapi semua harus bergerak sama, termasuk di ruang G20 sekarang disuarakan agar ada deeskalasi. Jadi semua forum kita akan pakai agar mendorong bagaimana tidak terjadi konflik,” imbuh Edi.
Sebelumnya, menurut laporan dari sejumlah media Iran, Israel telah melancarkan serangan udara terhadap Iran sebagai tanggapan atas serangan rudal dan pesawat nirawak (drone) Teheran pada akhir pekan. Ledakan tersebut dilaporkan terjadi di dekat kota Isfahan.
Sebanyak tiga pejabat Iran mengatakan kepada The New York Times bahwa sasaran serangan itu adalah pangkalan udara dekat Isfahan. Pada Sabtu (13/4/2024), Korps Garda Revolusi Islam Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal ke Israel dalam serangan langsung pertamanya di wilayah Israel.
Serangan itu terjadi sebagai respons atas serangan udara mematikan Israel terhadap konsulat Iran di ibu kota Suriah pada awal April 2024. Israel juga telah mencegat hingga sebesar 99 persen target udara yang ditembakkan Iran, termasuk semua drone. {sumber}