Berita Golkar – Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dave Laksono meminta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Damaskus, Suriah, segera mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) yang tengah berada di wilayah tersebut.
“Untuk KBRI kita di Suriah, hal utama itu adalah memastikan untuk bisa dengan waktu segera mengevakuasi semua WNI yang ada,” kata Dave saat dihubungi di Jakarta, Rabu (11/12/2024), dikutip dari Sinpo.
Menurut dia, WNI di Suriah perlu segera dievakuasi lantaran KBRI Damaskus ikut terdampak serangan kelompok oposisi yang dilancarkan terhadap rezim Bashar Al-Assad. “Karena terbukti kantor KBRI saja sudah terkena tembakan,” ucapnya.
Legislator dari Fraksi Partai Golkar itu menekankan perlunya contingency plan atau rencana alternatif dalam mengevaluasi WNI di Suriah di tengah eskalasi peperangan antara tentara pendukung Assad dan pihak oposisi.
Dave menekankan tugas utama dari kantor perwakilan RI dibuka di luar negeri adalah memang untuk melayani keamanan dan perlindungan bagi kebutuhan WNI di wilayah tersebut.
“Maka itu perlu ada contingency plan, yang berdasarkan infonya sudah dijalankan agar semua bisa dievakuasi untuk kembali dengan selamat,” ucapnya.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyerukan supaya proses transisi pemerintahan di Suriah dilakukan secara inklusif, demokratis, dan damai, demi kepentingan bersama seluruh rakyat Suriah usai jatuhnya rezim Assad.
Kemlu RI memastikan KBRI Damaskus telah mengambil semua langkah yang dipandang perlu untuk memastikan keselamatan WNI di Suriah. Menurut catatan Kemlu RI, saat ini masih ada 1.162 WNI yang menetap di Suriah.
Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan KBRI Damaskus di Suriah masih dalam kondisi aman, meski sempat terdampak serangan di tengah keruntuhan rezim Bashar Al-Assad akibat serangan kelompok oposisi.
KBRI Damaskus juga telah menetapkan Siaga 1, status keamanan tertinggi, untuk seluruh wilayah Suriah menyusul eskalasi peperangan yang terjadi.
Kepemimpinan Bashar Al-Assad di Suriah jatuh pada Minggu setelah pasukan militer rezimnya kehilangan kendali atas Ibu Kota Damaskus, yang diserbu pasukan oposisi bersenjata sejak Sabtu, 7 Desember 2024. Takluknya Damaskus menjadi babak akhir dari perang saudara Suriah yang berlangsung sejak 2011. {}