DPP  

Konsolidasi di Maros, Nurdin Halid Minta Caleg Partai Golkar Tak Tebar Janji Palsu

Berita GolkarWakil Ketua Umum DPP Golkar Prof Nurdin Halid memberi arahan kepada bakal calon anggota legislatif (caleg) beringin rindang yang akan bertarung di level kabupaten dan provinsi. Pertemuan di pusatkan di Dusun Panaikang, Desa Pajukukang, Kecamatan Bontoa, Maros, Senin (7/8/2023).

Kecamatan Bontoa merupakan salah satu basis suara Nurdin Halid di Pilgub 20218 lalu. Nurdin disambut hangat warga baik pria maupun emak-emak yang sejak awal menunggu.

Pada kesempatan itu, Nurdin memperkenalkan jagoan Golkar yang akan bertarung di Pileg 2024 untuk kabupaten dan provinsi.

Ada empat caleg kabupaten yang hadir, sementara caleg provinsi dihadiri Andi Patarai Amir yang saat ini menjabat Ketua DPRD Maros.

Nurdin meminta warga Maros untuk memenangkan Golkar di Pileg 2024 mendatang. Ia mengatakan, Golkar harus kembali mengulang kejayaan seperti era sebelumnya.

Golkar kata Nurdin, adalah satu-satunya partai yang memiliki doktrin berkarya. Berkarya dalam hal memenuhi janji kemerdekaan yang berdaulat adil dan makmur.

“Yakinlah bahwa semua partai itu berjanji, tinggal kita lihat karena ada dua macam janji, yakni PHP (pemberi harapan palsu) dan janji untuk memenuhi harapan rakyat,” katanya.

Untuk memenuhi harapan rakyat, Nurdin mengatakan, bahwa Golkar harus menjadi pemenang untuk menjadi penguasa.

“Biar setengah mati teriak-teriak kalau bukan yang berkuasa maka tidak akan maksimal. Makanya, Golkar harus berkuasa,” bebernya.

Untuk itu, Nurdin meminta para caleg Golkar untuk terus dekat dengan rakyat. Bukan dekat karena ada keinginan setelah itu hilang.

“Caleg-caleg itu sekarang tidak boleh tidur nyenyak, sekarang waktunya tidur bersama rakyat karena rakyatlah yang berdaulat,” ujarnya.

Nurdin juga meminta dukungan masyarakat Maros kepada dirinya yang akan bertarung di level pusat. Ia mengungkapkan, bahwa keputusan untuk maju ke DPR RI telah lama direnungkan.

Menurutnya, perjuangan untuk mensejahterahkan rakyat tidak hanya melalui jalur eksekutif, tetapi juga bisa di legislatif dengan menjadi wakil rakyat.

“Tidak harus eksekutif, di legislatif juga bisa memperjuangkan idelisme dan gagasan. Inilah yang mendorong saya untuk maju calon anggota DPR RI,”

“Jadi saya tidak berkampanye ini. Saya tanya jaki mauka perjuangkan hak-hak ta,” jelas dia. {sumber}