Berita Golkar – Ketua DPD Golkar Surabaya, Arif Fathoni memberikan pandangan yang menarik terkait mencuatnya kotak kosong dalam Pilkada Surabaya 2024. Menurutnya, munculnya kotak kosong justru menjadi indikator keberhasilan calon tunggal dalam kepemimpinan.
“Calon tunggal menunjukkan bahwa calon tersebut dianggap sukses dalam memimpin sebuah daerah,” kata, Toni sapaan akrabnya, dilansir beritajatim, Senin (2/9/2024).
Ia juga menegaskan bahwa kampanye kotak kosong adalah hal yang sah sesuai dengan Undang-undang. Dalam konteks Pilkada Surabaya, Toni menilai bahwa kemunculan calon tunggal seperti Eri Cahyadi-Armuji, mencerminkan kepemimpinan yang telah berhasil.
Eri-Armuji, kata dia, telah berhasil menyelaraskan kepentingan politik demi kesejahteraan masyarakat. Berkaca pada hasil survei dari lembaga-lembaga kredibel, menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Eri-Armuji lebih dari 75 persen.
“Masyarakat Surabaya menginginkan keberlanjutan kepemimpinan untuk memastikan program kerja dapat dilaksanakan dengan efektif,” paparnya.
Terkait kekhawatiran gerakan kotak kosong yang massif, ia meyakinka partai-partai politik sudah memiliki strategi untuk memenangkan hati masyarakat Surabaya.
“Kami yakin bahwa masyarakat Surabaya, yang sudah melek politik, akan lebih memilih keberlanjutan pembangunan daripada polarisasi politik,” katanya.
Toni menambahkan keberlanjutan program pemerintahan yang efektif adalah kunci untuk mencapai kesejahteraan masyarakat Surabaya. “Kinerja pemerintahan yang baik harus terus berlanjut agar kemajuan dan kesejahteraan bisa tercapai,” tandasnya. {sumber}