Berita Golkar – GubernurNusa Tenggara Timur (NTT) Melki Laka Lena, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Ngada bersama Bupati Raymundus Bena, Wakil Bupati Bernadinus Dhey Ngebu, dan jajaran Forkompinda untuk meninjau sejumlah lokasi strategis dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kunjungan diawali di Bendungan Soa 2 Wirase, Kecamatan Soa, tempat Gubernur Melki memantau langsung kondisi irigasi yang mengairi area persawahan.
Ia mendorong pemanfaatan optimal aliran air irigasi untuk pembukaan lahan produktif baru dan pengembangan pembangkit listrik tenaga mikrohidro.
“Dengan debit air yang stabil, kita bisa cetak sawah baru atau mengolah lahan kering di sekitarnya. Ini juga bisa dikembangkan untuk mikrohidro,” ujar Melki, dikutip dari KoranTimor.
Melki menilai potensi Kabupaten Ngada untuk swasembada pangan sangat besar, apalagi dengan dukungan dari pemerintah pusat. Ia juga mencatat harga beras di Soa mencapai Rp13.000, lebih tinggi dari harga eceran nasional.
Selanjutnya, Gubernur mengunjungi Puskesmas Surisina di Kota Bajawa. Ia mengecek pelaksanaan program cek kesehatan gratis dari Presiden Prabowo Subianto dan mengimbau RT, RW, serta Lurah untuk turut mensosialisasikan program ini.
“Kue ulang tahun dari Presiden ini harus sampai ke masyarakat. Bahkan para menteri pun ikut program ini,” ungkap Melki.
Gubernur juga menyoroti pentingnya penanganan stunting, kematian ibu dan anak, serta kasus tuberkulosis. Kepala Puskesmas Surisina, Ignasius Fabi Liko, melaporkan bahwa 32 dari 41 orang yang mendaftar telah terlayani.
Kunjungan berlanjut ke Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Ngedukelu yang bermitra dengan Yayasan Komunitas Inovasi Rumpun Bambu Bajawa.
Gubernur menekankan peran ekonomi sirkular dalam program Makan Bergizi (MBG) dan menyebut alokasi dana untuk program ini di NTT sebesar Rp9 triliun. “Program MBG bukan sekadar bantuan, ini menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi lokal,” tegasnya.
Bupati Ngada menyatakan komitmennya mendirikan 18 dapur SPPG di seluruh wilayah Ngada. Saat ini, SPPG Ngedukelu telah melayani 2.035 siswa dari empat sekolah dan mempekerjakan 50 orang.
Di SMAN 1 Bajawa, Gubernur Melki menggelar pertemuan dengan para kepala sekolah dan pengawas. Ia mengingatkan pentingnya mengenalkan potensi daerah kepada siswa serta menyiapkan lulusan SMA untuk bekerja di luar negeri.
Ia juga mengkritisi rendahnya angka partisipasi sekolah lanjutan dan menyatakan solusi melalui sistem satu atap, redistribusi guru, dan beasiswa bagi siswa benar-benar tidak mampu.
Pada kesempatan itu, Gubernur menyerahkan alokasi DAK dan DAU Spesifik Grant TA 2025 untuk pendidikan menengah senilai Rp4,7 miliar dan bantuan pertanian senilai Rp12 miliar.
Rangkaian kunjungan ditutup di Kecamatan Aimere. Gubernur meninjau kondisi dermaga yang rusak di Pelabuhan Aimere dan memerintahkan Dinas Perhubungan untuk segera menanganinya.
Ia juga berdialog dengan pengrajin moke di Desa Legelapu dan menekankan pentingnya produksi moke yang sehat dan berstandar. “Dengan peningkatan kualitas, nilai ekonomi moke kini bisa mencapai Rp1,8 triliun per tahun,” tutup Gubernur Melki. {}