Berita Golkar – Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae mengungkapkan bahwa Komisi V DPR RI ingin agar air yang dikelola Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur ke depannya dapat dinikmati masyarakat tanpa merasa terbebani. Maka dari itu, salah satu hal yang disoroti dalam kunjungan kerja Spesifik Komisi V DPR RI adalah terkait kontrak kerjasama dengan pihak swasta.
“Yang banyak disoroti oleh komisi V dalam pemaparan hasil dari Cipta Karya tadi itu adalah KPBU-nya sendiri. Terus kalau sudah berakhir kontrak selama 34 tahun yang kita baca tadi itu, apa masih ada peluang perpanjangan? nah itu yang menarik perdebatannya. sehingga ternyata ruang perpanjangan itu ada,” ujar Ridwan ketika ditemui usai memimpin Kunjungan Spesifik di Bekasi, Kamis (14/9/2023)
Dijelaskan bahwa pembangunan SPAM Regional Jatiluhur yang masuk dalam proyek strategis nasional ini merupakan upaya Pemerintah dalam rangka pemenuhan kebutuhan air minum sekaligus untuk mengurangi penggunaan air tanah oleh masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah terus memberikan perhatian lebih terhadap ketersediaan infrastruktur air minum, yang merupakan faktor kunci untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat.
Adapun SPAM ini menggunakan skema KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha). Sehingga penyediaan dan pembiayaan infrastruktur yang berdasarkan pada kerja sama antara Pemerintah dan badan usaha (swasta). SPAM ini hadir untuk melayani tiga kawasan, jakni Jakarta, Bekasi dan Karawang.
Lebih lanjut Ridwan menyebut meski dalam kerjasama tersebut berpotensi adanya perpanjangan,Ia memastikan bahwa Kementerian PUPR juga memiliki keinginan yang sama. Sehingga ia mengaku Komisi V DPR RI mendukung Kementerian PUPR dalam pembangunan SPAM ini.
“Apa artinya? Air ini kan hak dasar masyarakat yang diatur dalam undang-undang Dasar 1945, Jadi kami memberikan dukungan yang luar biasa kepada kementerian PUPR untuk pembangunan ini walaupun skemanya adalah KPBU,” jelas Politisi Fraksi Partai Golkar ini.
Dirinya berharap, fasilitas SPAM Jatiluhur ini ke depannya dapat dipelihara dengan baik ketika pembangunannya telah selesai. Adapun untuk target pembangunan, dirinya berharap dapat rampung segera.
“Kalau kita lihat progres dengan waktu yang masih tersedia masih cukup baik ya masih cukup bisa dikejar Maksudnya kita dapat Apakah ada keinginan dari Dirjen Cipta Karya melalui menterinya pak Basuki Itu diminta kalau selesai bulan Agustus 2024” ungkap Legislator Dapil Sulawesi Tenggara ini
Selain itu, ia mengaku tertarik terkait output dari SPAM ini yang berupa air yang dapat diminum langsung. Meski demikian, dalam laporan yang disampaikan hal tersebut masih belum memungkinkan karena ada kendala teknis. Maka dari iru, dirinya berharap, peran pemerintah di masing-masing daerah.
“Kalau di Karawang kan berarti kan Jawa Barat dan Bekasi kemudian kalau Jakarta adalah bisa dengan DKI Jakarta. Nah kita harap rakyat Indonesia ya terutama di tiga wilayah ini mereka nantinya itu adalah bisa mendapatkan air yang dapat diminum langsung dari keran,” tutupnya. {sumber}