Berita Golkar –Mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah Indragiri Hilir (Inhil) dan Indragiri Hulu (Inhu), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyerahkan bantuan alat pemadam kebakaran kepada Pemerintah Kabupaten Inhil dan Inhu.
Penyerahan bantuan dilakukan saat kunjungan kerja di dua kabupaten tersebut, bersamaan dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) kepada tenaga pendidik SMA/SMK/SLB.
“Kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) diharapkan dengan bantuan tersebut dapat membantu kalau terjadi karhutla di wilayahnya masing-masing,” kata Syamsuar.
“Kami berharap tidak ada lagi kebakaran yang terjadi sehingga Provinsi Riau jauh dari bencana asap,” tambahnya.
Sebagai informasi, adapun bantuan yang diberikan oleh Gubernur Syamsuar kepada Pemkab Inhu untuk penanganan darurat karhutla tahun 2023 diantaranya adalah pompa sesang 6H, pompa jinjeng 2 HP, Y Connector, Nozzle, Portabel Tank 5.000 liter, dan selang.
Selain itu ada juga baju pemadam, sarung tangan, helm pemadam, kacamata pengaman, masker double filter, sepatu pemadam dan senter. Alat yang sama juga diberikan kepada kabupaten Inhil dengan jumlah dana sebesar Rp 626.895.500 untuk setiap kabupaten.
Diberitakan sebelumnya bahwa Status Siaga Darurat Karhutla tahun 2023 ini berlaku selama 9 bulan. Di mana mulai berlaku terhitung 13 Februari sampai 30 November 2023 mendatang dan diprediksi masih akan berpotensi karhutla.
Untuk menghadapi karhutla tahun 2023, sedikitnya ada 8 poin arahan Gubernur Riau. Delapan point itu di antaranya Membentuk dan mengaktifkan posko satgas kebakaran hutan dan lahan tingkat kabupaten/kota sampai di tingkat desa. Deteksi dini dan pengecekan lapangan (ground check) titik hotspot serta lakukan penanganan secara cepat dan tepat (quick response). Upayakan pemadaman sedini mungkin agar tak membesar dan meluas.
Selanjutnya, Melakukan patroli rutin, mandiri, terpadu dan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak buka lahan dengan cara membakar. Menyiagakan seluruh sumber daya baik personil, SDM maupun sarana prasarana kebakaran hutan dan lahan seperti mesin pompa pemadam, selang, kendaraan operasional, sekat kanal, embung, menara pemantau api dan memastikan sarana prasarana tersebut berfungsi dengan baik, serta menyiapkan anggaran untuk pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.
Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan seluruh stakeholder terkait (Forkompimda, TNI, Polri, dunia usaha, tokoh masyarakat/adat/agama, akademisi, media massa dan relawan masyarakat peduli api atau mpa). Melaksanakan apel kesiapsiagaan kebakaran hutan dan lahan dalam rangka untuk mengantisipasi dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. Kemudian melakukan upaya pembasahan (rewetting) lahan gambut terutama di wilayah rawan Karhutla. Serta menyiapkan sekat kanal (canal blocking) dan embung air {sumber}