Kuota BLP3G Gorontalo 2025 Turun Drastis, Wagub Idah: Prioritas untuk yang Paling Membutuhkan

Berita Golkar – Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, mengungkapkan adanya penyesuaian signifikan pada kuota penerima Bantuan Langsung Pangan Pemerintah Provinsi Gorontalo (BLP3G) tahun 2025.

Kebijakan itu diambil sebagai respons atas efisiensi anggaran yang wajib diterapkan seluruh pemerintah daerah, termasuk Gorontalo.

Dalam penyerahan bantuan di Kecamatan Paguyaman dan Paguyaman Pantai, Kabupaten Boalemo, Rabu (2/7/2025), Wagub Idah menyatakan kuota tahun ini hanya 9.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), turun drastis dari rata-rata 50.000 KPM per tahun sebelumnya.

“Kami tetap berkomitmen membantu masyarakat paling membutuhkan meski anggaran terbatas,” tegasnya, dikutip dari InfoPublik.

Bantuan dibagi secara proporsional ke seluruh kabupaten/kota, lalu turun ke tingkat kecamatan dan desa.  Contohnya, Desa Buba’a awalnya mengajukan 29 calon penerima, tetapi setelah verifikasi ketat, hanya 16 yang memenuhi kriteria.

Idah meminta maaf atas keterbatasan kuota namun menegaskan bahwa prioritas diberikan berdasarkan data akurat.

Kepala Dinas Sosial Gorontalo Sagita Wartabone mengatakan, tahun ini penetapan penerima mengacu pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Data itu dikumpulkan dari desa, diverifikasi berjenjang hingga Kemensos, lalu diprioritaskan bagi warga desil 1 dan 2 (kelompok paling tidak mampu).

“Perubahan sistem data bisa menyebabkan penerima tahun lalu tak lagi masuk kuota 2025. Untuk itu, desa diminta melakukan reranking DTKS melalui musyawarah,” kata Sagita.

Hingga 2 Juli 2025, BLP3G telah disalurkan ke 7.131 KPM (79,23% dari target) di 61 kecamatan se-Gorontalo. {}