Berita Golkar – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Lamhot Sinaga, mengapresiasi Kementerian Perindustrian atas kontribusi sektor manufaktur dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,12 persen di tengah dinamika ekonomi global.
Menurut Lamhot, capaian tersebut salah satunya ditopang oleh sektor industri manufaktur yang terbukti dari kenaikan Purchasing Manufacturing Index (PMI). Indikator ini menunjukkan meningkatnya daya saing industri dalam negeri.
“Artinya kenaikan pertumbuhan di angka 5,12 persen itu tidak berdiri sendiri tanpa kondisi atau ekosistem perindustrian kita. Oleh karena itu saya apresiasi terhadap Kementerian Perindustrian dalam konteks itu,” ujar Lamhot dalam rapat kerja Komisi VII bersama Menteri Perindustrian di Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/9/2025), dikutip dari laman DPR RI.
Lebih lanjut, Legislator Fraksi Partai Golkar itu mengungkapkan bahwa Komisi VII DPR RI telah membentuk Panitia Kerja (Panja) Daya Saing Industri untuk memperkuat sektor manufaktur nasional. Panja ini diharapkan mampu merumuskan strategi menghadapi tantangan baru, termasuk tarif impor sebesar 19 persen yang berpotensi menekan industri dalam negeri.
“Industri-industri yang terdampak terhadap tarif impor 19 persen ini harus kita punya solusi yang konkret yang kemudian nanti bisa kita tawarkan kepada para industri kita,” tegas Legislator Fraksi Partai Golkar dapil Sumut II.
Selain itu, Lamhot juga menyoroti maraknya impor barang jadi yang membanjiri pasar domestik. Menurutnya, pemerintah perlu memperketat pengawasan serta mendorong sinergi lintas direktorat di Kementerian Perindustrian agar industri lokal terlindungi.
Dengan langkah-langkah tersebut, Komisi VII berharap sektor industri terus menjadi motor penggerak ekonomi nasional sekaligus menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap stabil di tengah gejolak global. {}