Berita Golkar – Anggota Komisi III DPR RI, Andi Rio Idris Padjalangi menyoroti jumlah narapidana kasus narkoba di Indonesia. Anggota fraksi Partai Golkar itu mengaku miris melihat 70 persen napi berasal dari kasus narkoba.
Wakil Ketua MKD DPR ini mendorong, Badan Narkotika Nasional (BNN) dan lembaga terkait lainnya untuk serius memutus mata rantai peredaran narkoba.
“Kerja sama dan koordinasi ini diperlukan untuk meningkatkan pengawasan, penegakan hukum dalam rangka pengendalian peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba di LP,” kata Andi Rio dalam keterangan persnya, dikutip Selasa (2/1/2024).
Kemudian, Andi Rio mendorong, pendekatan hukum dalam pemberantasan narkoba mengedepankan rehabilitasi. Dengan catatan, rehabilitasi ini hanya diberikan kepada pemakai narkoba dan hendaknya diterapkan secara hati-hati.
“Tapi kalau dia bandar besar, saya setuju kalau dia dihukum mati, ditembak mati. Tapi kalau pemakai, cuma cupu-cupu, saya kira cukup rehabiltasi saja,” ucap Andi Rio.
“Karena kasihan juga penjara ini kan over kapasitas, kebanyakan kasu narkoba. Yang perlu diberantas ini bandar-bandar besarnya,” sambungnya.
Lanjutnya, ia mengingatkan, upaya memerangi peredaran narkoba ini tidak bisa hanya mengandalkan BNN semata. Perlu keterlibatan semua pihak, baik pemerintah pusat, daerah, hingga masyarakat luas.
“Kita mendukung setiap upaya memberantas narkoba ini dan memang perlu kerja keras BNN untuk itu. Cuma yang harus kita pahami, BNN tidak bisa sendiri. Harus bekerja sama dengan kementerian/lembaga lain, bersama seluruh stakeholders dan segenap masyarakat,” tutup Andi Rio. {sumber}