Berita Golkar – Indonesia dan Rusia terus mempererat hubungan diplomatik yang telah terjalin selama 75 tahun. Pertemuan terbaru antara Wakil Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Wamenko Polkam) Letjen (Purn) Lodewijk F. Paulus dan Ketua Komite Pertahanan dan Keamanan Dewan Federasi Rusia, Vladimir I. Bulavin, menandai langkah penting dalam penguatan kemitraan strategis kedua negara. Pertemuan ini berlangsung di Kantor Kemenko Polkam, Jakarta, pada Kamis, 14 November 2024.
Komitmen Indonesia pada Politik Luar Negeri Bebas Aktif
Dalam pertemuan tersebut, Lodewijk F. Paulus menegaskan bahwa Indonesia tetap konsisten menjalankan politik luar negeri bebas aktif yang mendukung perdamaian regional dan global. Ia menekankan pentingnya pendekatan “good neighbour policy” yang membuka peluang kerja sama saling menguntungkan dengan semua negara, termasuk Rusia.
Menurut Lodewijk, Rusia merupakan mitra strategis bagi Indonesia, terutama dalam bidang politik dan keamanan. Kerja sama kedua negara ini telah mencatatkan berbagai pencapaian, mulai dari latihan militer hingga kolaborasi di sektor ekonomi dan teknologi.
“Hubungan diplomatik Indonesia dan Rusia telah memberikan manfaat besar bagi kedua negara. Kita akan terus memperkuat kemitraan strategis ini demi kepentingan bersama,” ungkap Lodewijk, dikutip dari Transparan News.
Dukungan Rusia untuk Kemitraan yang Lebih Kuat
Di sisi lain, Vladimir I. Bulavin menyatakan bahwa Rusia menganggap Indonesia sebagai salah satu mitra strategis yang sangat penting di Asia Tenggara. Hubungan bilateral kedua negara, menurutnya, terus berkembang di berbagai bidang, termasuk pertahanan, keamanan siber, dan ekonomi.
Ia juga menyampaikan bahwa momentum 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Rusia harus dimanfaatkan untuk memperluas kerja sama. “Kami melihat Indonesia sebagai sahabat dekat dan mitra strategis yang andal,” ujar Bulavin.
Kerja Sama Militer dan Ekonomi Jadi Sorotan
Salah satu wujud nyata dari hubungan erat Indonesia dan Rusia adalah latihan bersama “Orruda 2024” yang melibatkan TNI AL dan Angkatan Laut Rusia. Latihan ini memperlihatkan komitmen kedua negara untuk memperkuat kemampuan militer masing-masing sekaligus menjaga stabilitas keamanan di kawasan.
Selain itu, pertemuan ini juga membahas potensi kolaborasi di sektor ekonomi. Rusia dan Indonesia sepakat untuk menjajaki peluang investasi baru, khususnya di bidang energi dan teknologi.
Lodewijk menambahkan bahwa keamanan siber juga menjadi prioritas dalam kerja sama kedua negara. Dengan meningkatnya ancaman siber secara global, Indonesia dan Rusia berkomitmen untuk saling berbagi teknologi dan pengetahuan guna menghadapi tantangan ini bersama-sama.
Tantangan Global, Peluang Kerja Sama Baru
Pertemuan ini juga membahas isu-isu global seperti perdagangan narkotika dan ancaman keamanan lintas negara. Kedua pihak sepakat untuk memperkuat koordinasi dalam memberantas kejahatan transnasional demi menciptakan dunia yang lebih aman.
Indonesia dan Rusia melihat peluang besar untuk memperluas kemitraan strategis, tidak hanya dalam sektor pertahanan tetapi juga di bidang pendidikan, budaya, dan pertukaran teknologi.
Momentum Sejarah untuk Kemitraan yang Lebih Baik
Perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Rusia menjadi tonggak penting untuk mengukuhkan kemitraan strategis kedua negara. Dengan sejarah panjang yang telah terjalin, baik Indonesia maupun Rusia optimis bahwa kerja sama yang lebih erat akan membawa manfaat besar di masa depan.
Kunjungan delegasi Rusia ke Indonesia kali ini menunjukkan keseriusan kedua negara untuk terus membangun hubungan yang kokoh di berbagai sektor. Dengan landasan kuat yang telah terbangun, Indonesia dan Rusia siap melangkah bersama untuk menghadapi tantangan global dan menciptakan masa depan yang lebih baik.
Kerja sama strategis ini tidak hanya menjadi bukti hubungan diplomatik yang solid, tetapi juga menjadi langkah nyata menuju kemajuan bersama bagi kedua negara. {}