Berita Golkar – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut regulasi bisnis di Indonesia kalah dengan sejumlah negara tetangga. Seperti Vietnam, Singapura, dan Filipina.
Pernyataan itu ditanggapi politisi senior Andi Sinulingga. Ia menanyakan peran Luhut selama ini di pemerintahan Presiden ke-7 Jokowi.
Luhut diketahui pernah menjabat Kepala Staf Kepresidenan di masa itu. Juga menjabat Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, serta jabatan lainnya.
“10 tahun ngatur-ngatur republik ngapain aja om?” kata Andi Sinulingga dikutip dari unggahannya di X, Jumat (28/3/2025), dikutip dari Fajar.
Pernyataan Luhut itu sebelumnya disampaikan melalui unggahannya dj Instagram.
“Proses penyelesaian sengketa bisnis di pengadilan bahkan bisa memakan waktu hingga 150 hari. Ini semua adalah tantangan yang harus kita jawab dengan aksi nyata,” ungkap Luhut dikutip dalam akun Instagram @luhut.pandjaitan, Jumat (28/3/2025).
Ia mengaku telah berkonordinasi dengan Menteri Koordinator Perekonomian untuk mencari solusi konkret terhadap berbagai kendala regulasi. “Tidak boleh ada lagi kebijakan yang hanya hangat di awal tetapi lemah dalam implementasi,” ucapnya.
“Pendekatan “fire and forget” harus kita tinggalkan. Oleh karena itu, saya ingin memastikan bahwa proses deregulasi kali ini benar-benar berjalan dan menghasilkan perubahan nyata,” tambah Luhut.
Karenanya, Luhut telah meminta Apindo untuk membantu DEN dalam menyusun daftar regulasi yang dirasa tumpang tindih, berbelit-belit, atau membebani. Kata Luhut, mulai dari percepatan perizinan dasar hingga tingginya biaya sertifikasi, semuanya harus dibenahi. Pemerintah tidak ingin momentum ini terbuang percuma.
“Kita ingin duduk bersama, mendengar, dan bergerak bersama untuk memperbaiki iklim usaha di Indonesia,” terang Luhut. {}