Berita Golkar – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menanggapi insiden ledakan tungku smelter atau pabrik pengolahan nikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (PT ITSS) yang mengakibatkan 59 orang pekerja menjadi korban.
Juru Bicara Menko Marves, Jodi Mahardi, mengatakan pihaknya meminta penyelidikan menyeluruh, untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut dan agar pihak kawasan berkomitmen untuk transparansi dan akan membagikan informasi segera setelah tersedia.
“Untuk memastikan bahwa semua aspek penanganan kecelakaan ini berjalan sesuai rencana, tim dari Kemenko Marves akan segera berangkat untuk memeriksa kondisi di lapangan,” kata Jodi kepada kumparan, Senin (25/12).
Jodi mengatakan, Kemenko Maritim dan Investasi telah meminta pihak kawasan untuk mengutamakan penanganan korban dan keluarga mereka.
Kemenko Marves melakukan koordinasi intensif dengan PT Industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat untuk memastikan bahwa respons dilaksanakan cepat dan efektif.
“Pihak kawasan telah membentuk tim khusus yang bertanggung jawab atas penanganan pasca kecelakaan, termasuk dukungan emosional bagi keluarga korban dan analisis menyeluruh atas penyebab kecelakaan,” ujar Jodi.
Jodi menyampaikan, langkah tersebut untuk memastikan bahwa semua aspek kecelakaan ini ditangani dengan serius dan profesional. Saat ini Manajemen PT IMIP telah menghentikan operasional sementara pada lokasi kejadian pabrik Ferrosilicon PT ITSS di kawasan industri PT IMIP.
PT ITSS telah meliburkan pekerja usai terjadinya ledakan pada smelter atau pabrik ferrosilicon yang menewaskan 13 pekerja pada Minggu (24/12). Kepala Divisi Media Relations PT IMIP, Dedy Kurniawan mengaku, kondisi lokasi kejadian sudah mulai kondusif. Aparat kepolisian hingga keamanan perusahaan diterjunkan untuk mengawasi lokasi. “Lokasi dijaga ketat petugas dan telah di-barrier sejak kemarin,” kata Dedy kepada kumparan, Senin (25/12).
Departemen Ferrosilicon ini dijaga ketat aparat, sebagai bagian dari proses penyelidikan. Sebab, perusahaan tengah melakukan investigasi mendalam untuk mengungkap penyebab pasti dari ledakan maut yang tewaskan 13 pekerja dan puluhan orang luka-luka. “Hanya tim investigasi lah yang diizinkan masuk ke lokasi kecelakaan,” ujarnya. {sumber}