Berita Golkar – Anggota DPR RI Komisi III Dapil Kaltim Rudy Mas’ud menyatakan diri siap bertarung di kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2024.
Dijadwalkan, Pemilihan Umum Gubernur Kalimantan Timur, rencananya akan dilaksanakan pada 27 November 2024, untuk memilih Gubernur Kalimantan Timur periode 2024-2029.
Rudy Mas’ud menjelaskan, dirinya sudah mengantongi surat rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, untuk mengemban amanah menjadi calon gubernur Kaltim dalam pelaksanaan Pillgub 2024.
“Saya diminta oleh DPP Partai Golkar, untuk melaksanakan kerja-kerja politik, memenangkan puncak perpolitikan di Pilkada nanti,” ujarnya, Jum’at (12/04/2024).
Lebih lanjut, pimpinan pusat Partai Golkar pun sudah menyiapkan sejumlah kader-kader terbaiknya untuk memenangkan kontentasi politik tersebut. Ia mengatakan, ada sekitar 1.164 calon kepala daerah se-Indonesia dari Partai Golkar yang nantinya maju di pilkada 2024.
“Mereka juga sudah dapat surat rekomendasi, dan saya pun sudah mendapatkannya sejak 1,5 tahun lalu. Untuk di Kaltim, saya diminta sebagai calon tunggal dari Partai Golkar,” jelasnya.
Ia menegaskan, latar belakang dirinya maju ke Pilgub 2024 yakni atas dasar hasil dari Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) dan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Partai Golkar. Sehingga, Rudy Mas’ud diberikan amanah untuk berjuang sebagai calon gubernur Kaltim di Pilgub 2024.
Selain itu, Rudy Mas’ud juga menyatakan jika dirinya saat ini belum menemukan pendamping atau wakil yang bisa membersamainya di Pilgub nanti. Namun, ia ingin mencari wakil yang memiliki misi untuk membangun Kalimantan Timur lebih baik lagi kedepannya.
“Untuk sekarang masih jomblo, nantinya menyesuaikan. Kriterianya, yang siap membangun kalimantan timur,” tuturnya.
Diakhir, Rudy Mas’ud pun sempat membocorkan sedikit visi-misinya dalam membangun Kaltim kedepannya. Ia mengatakan, dirinya akan memprioritaskan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), utamanya soal pendidikan di Kaltim.
Misi tersebut timbul ketika dirinya melihat negara Maroko, memajukan SDM-nya dengan menggratiskan biaya pendidikan bagi para pelajar yang ada di sana.
“SDM harus nomor satu. Saya teringat negara Maroko, mulai dari SD sampai S3 itu gratis. Nah, saya tidak akan kasih beasiswa, tapi kasih gratis sekolahnya, khususnya tingkat SMA sampai S3,” tutupnya. {sumber}