Berita Golkar – Bambang Soesatyo atau biasa disapa Bamsoet, Ketua MPR yang juga Wakil Ketua Umum FKPPI/Kepala Badan Bela Negara FKPPI, menyatakan agar permasalahan di Indonesia dapat dibenahi, harus dimulai dengan terlebih dahulu membenahi sistem rekruitmen dan pengkaderan di partai politik.
Bamsoet menyoroti, partai politik maupun rakyat saat ini telah terjebak dalam demokrasi angka-angka, yang menjurus kepada demokrasi komersialisasi dan kapitalisasi, dan berujung kepada demokrasi oligarki.
Hal ini terjadi sebagai dampak pemilihan langsung yang ternyata mengakibagtkan maraknya politik uang. Sudah bukan menjadi rahasia, bahwa untuk memenangkan pemilu maupun pilkada tidak cukup dengan kapabilitas dan integritas, melainkan juga harus didukung dengan “isi tas/uang”.
Maraknya politik uang juga menyuburkan perilaku koruptif, yang membuat tata kelola pemerintahan menjadi terhambat. Skor tata kelola pemerintahan Indonesia dalam Worldwide Governance Indicators (WGI) untuk Open and Accountable Governance berada di angka 0,47 dalam skala 0 hingga 1.
“Mencerminkan kinerja yang sedang, tetapi masih membutuhkan perbaikan,” kata Bamsoet saat berorasi di perayaan HUT ke-46 FKPPI di Jakarta, dikutip dari Tempo, Kamis (12/9/2024).
Namun di sisi lain, Bamsoet berpendapat pembenahan parpol dapat terjadi jika semakin banyak masyarakat melibatkan diri. “Jangan takut dan jangan ragu untuk berpartai, karena dengan berpartai kita telah turut membaktikan diri dalam pembangunan kebangsaan,” ucapnya.
Perayaan HUT FKKPI ini turut dihadiri oleh Ketua Umum Pontjo Sutowo, Wakil Ketua Umum Indra Bambang Utoyo, Sekretaris Jenderal Anna R Legawati, Bendahara Umum/Komisaris Utama PT ASABRI Fary Djemi Francis, dan Ketua Bidang Industri dan Konstruksi/Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa RI (LKPP RI) Hendrar Prihadi, Tubegus Haryono, Didit Haryadi, Mayjen TNI (P) Dewa Rai. {}