Berita Golkar – Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Golkar Maman Abdurrahman mengeklaim Partai Golkar mengantongi 102 kursi DPR jika berkaca pada hasil real count KPU terkait raihan di Pemilu 2024. Dia menyebut, capaian itu sesuai target partainya untuk merebut kursi DPR RI.
“Tinggal plus minusnya, jadi potensi kenaikan ke atas ada kurang lebih sekitar 10 kursi, dan potensi penururan ada di sekitar dua sampai tiga kursi,” kata Maman kepada wartawan di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (21/2/2024).
Berdasarkan penghitungan KPU hingga Rabu pukul 15.09 WIB, Partai Golkar sudah meraup 15,09 persen suara. “Pertanyaannya, apakah ini sesuai dengan target? Sesuai. Karena memang target kita di 14-15 persen,” kata Maman menambahkan.
Sebelumnya, Maman Abdurrahman mengungkapkan raihan suara signifikan yang dicapai Partai Golkar pada Pemilu 2024 tak terlepas dari adanya coattail effect atau efek ekor jas pasangan calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Partai Golkar merupakan salah satu pendukung Prabowo-Gibran.
“Harus kita akui ini juga berkat dari endorsement dari Pak Prabowo di beberapa titik, kalau kita lihat kampanye-kampanye Partai Golkar dengan pak Prabowo dan Mas Gibran itu juga memberikan efek positif yang luar biasa karena tidak sedikit pak Prabowo itu meng-endorse calon-calon dari partai Golkar di setiap dapil,” kata Maman.
Oleh karena itu, dia mengapresiasi Prabowo Subianto. Sebab, meski ketua umum Partai Gerindra itu mencalonkan diri sebagai calon presiden namun Prabowo dapat menempatkan diri secara proporsional. Dengan kata lain, posisi suara tidak hanya berada di Gerindra namun di semua partai koalisi.
“Saya pikir keputusan Partai Golkar mencalonkan Pak Prabowo Subianto dan Mas Gibran tidak salah dan tepat karena beliau sesuai dengan keyakinan kita bisa menjadi Presiden Republik Indonesia. Presiden kita semua yang tercermin dari partai koalisi ini beliau bisa menempatkan diri sebagai calon dan yang adil kepada semua partai,” kata Maman menegaskan.
Sementara itu, terkait efek ekor jas dari duet Prabowo-Gibran, Maman menilai pasangan capres-cawapres ini memiliki visi dan misi yang sama dengan Partai Golkar, terutama melanjutkan keberlanjutan dan penyempurnaan program Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Jadi kita enggak masuk pada narasi perubahan, narasi apa pun itu, karena bagi kita apa yang sudah dibangun oleh Pak Jokowi itu banyak positifnya, namun memang tentunya ada yang disempurnakan ya Pak Prabowo sesuai juga dengan tag line, jadi kita enak mengampanyekan ke masyarakat jadi saya pikir itu efek positifnya,” ujar Maman menambahkan. {sumber}