Berita Golkar – Hilangnya mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Samuel Marbun, selama tiga bulan tanpa jejak, memicu desakan dari Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Partai Golkar, Mangihut Sinaga.
Ia meminta Kapolda Papua Barat untuk mengusut tuntas kasus tersebut dan memberikan penjelasan yang lebih transparan kepada publik.
Mangihut juga mempertanyakan promosi yang diberikan kepada Kapolres Teluk Bintuni, AKBP Choiruddin Wahid, menjadi Kabid Propam Polda Papua Barat Daya, meskipun kasus hilangnya anak buahnya masih menjadi misteri.
“Ini juga Kapolres naik jabatan, anak buahnya hilang tanpa jejak tapi seorang Kapolres dipromosikan, di mana itu tanggung jawab beliau sebagai pimpinan? Enggak usah naik pangkat, kemana ini keadilan?” tegas Mangihut dalam rapat dengan jajaran kepolisian, Senin (17/3/2025), dikutip dari Herald.
Dalam pertemuan tersebut, Mangihut mengkritisi penjelasan yang diberikan oleh Kapolda dan Kapolres yang dinilai masih belum menggambarkan secara jelas kronologi serta penyebab hilangnya Iptu Tomi Samuel Marbun.
Ia mempertanyakan siapa saja yang berada dalam satu perahu dengan korban dan mengapa tidak ada upaya pertolongan saat kejadian.
“Siapa teman-temannya yang satu perahu dengan almarhum? Kalau memang jatuh tergelincir, apa yang dilakukan teman-temannya? Tidak ada gambaran ini Pak. Tolong dijelaskan supaya kita semua tahu terang benderang,” lanjutnya.
Selain itu, ia menyoroti kejanggalan terkait barang-barang korban yang disebut telah dititipkan kepada seseorang sebelum menghilang. Menurutnya, hal ini menimbulkan banyak tanda tanya, termasuk dugaan adanya faktor lain dalam hilangnya Iptu Tomi.
Mangihut mendesak agar kasus ini tidak hanya ditangani di tingkat daerah, melainkan juga melibatkan Kapolri agar hasil penyelidikan lebih akurat dan transparan.
“Saya minta kita dengar langsung dari Kapolri, jangan hanya dari daerah. Kita harus panggil pihak-pihak terkait agar kasus ini terang benderang. Jangan ada yang ditutupi. Jika benar korban hanyut atau mengalami hal lain, harus ada kejelasan bagi keluarganya,” pungkasnya.
Desakan ini mencerminkan keresahan atas hilangnya seorang anggota kepolisian tanpa kepastian, sementara atasan langsungnya justru mendapatkan promosi jabatan. Publik pun menantikan langkah tegas kepolisian dalam mengungkap kebenaran di balik kasus ini. {}