DPD II  

Marak Penculikan Anak di Manggarai, Yoakhim Jehati Minta Orang Tua Waspada

Berita GolkarKasus dugaan penculikan anak di Pagal, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, mendapat atensi dari Partai Golkar. Ketua Golkar Manggarai, Yoakhim Jehati, S.Ag, mengatakan, kasus tersebut harus menjadi pelajaran berharga bagi orangtua untuk selalu waspada.

“Peristiwa yang cukup viral ini, yang diduga penculikan anak di Pagal, Kecamatan Cibal, patut dijadikan sebagai bahan pelajaran kita semua khususnya sebagai orangtua, agar selalu waspada. Kitapun pantas menghakimi pelaku dan mengutuk tindakannya yang tidak terpuji,” kata Joakhim Jehati dalam salah satu postingan di laman facebook-nya, Sabtu (5/8).

Akan tetapi, menurut dia, dari kejadian ini, pertama-tama kita patut bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan dan mengapresiasi kesigapan aparat kepolisian dalam menangkap dan mengamankan pelaku, sehingga bisa meminimalisir dari semua tindakan destruktif atau amarah keluarga dan masyarakat umum.

“Kedua, kita mendorong aparat kepolisian untuk menyelidiki lebih dalam maksud dari tindakan pelaku. Hal ini dilakukan agar publik disajikan dengan informasi yang benar dan terang benderang,” tegas Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Manggarai ini.

Politisi yang juga Katekis ini berharap agar pelaku harus diproses hukum sehingga bisa mempertanggung jawabkan perbuatannya sehingga ada efek jerah. “Maayarakat diharapkan tetap tenang dan mendukung kepolisian mendalami kasus ini. Tapi kita harus tetap lebih waspada,” saran politisi asal Cobal ini.

Kronologi Kasus

Dikutip dari florespos.net, Sabtu (5/8) malam, terduga pelaku penculikan anak ditangkap polisi di Borong, Kabupaten Manggarai Timur.

Kepada wartawan, Kapolres Manggarai AKBP Edwin Saleh melalui Humas Ipda I Made Budiarsa mengatakan, terduga MA ditangkap di Borong atas koordinasi dengan Polres Matim pasca ada informasi terduga membawa kabur anak SD dari Pagal, Kecamatan Cibal, Sabtu pagi.

“Kita selidik intensif begitu ada informasi. Koordinasi dilakukan dengan Polres Matim dan keluarga baik di Ruteng maupun Borong guna mengungkapkan apa yang terjadi,” katanya.

Prosesnya walaupun perlu kerja keras, terungkap cepat, yakni pelaku dan korban ditemukan di Borong. Pelaku sempat diamankan Polres Matim dan juga korbannya siswi SD 11 tahun.

Dikatakan, Sabtu malam, tim dari Polres Manggarai turun ke Borong untuk menjemput terduga pelaku guna diproses hukum. Korbannya juga dibawa ke Ruteng.

Dalam penyelidikan polisi, demikian Humas Budiarsa, terungkap, kejadian penculikan itu berawal dari terduga berpapasan dengan korban di Pagal.

Korban berada di luar rumah karena disuruh orang tuanya untuk membeli minyak goreng. Lama tidak muncul, orang tua menyusul ke kios yang ditujui.

Tidak menemukan anaknya, keluarga langsung menghubungi keluarga di Pagal, Ruteng, Borong, dan lain-lain. Lalu dilaporkan ke polisi juga.

Menurut dia, Piket Intelkam dan Unit Keamanan Satuan Intelkam Polres Manggarai bergerak cepat. Hasilnya, terduga sempat masuk warung yang beralamat di Kumba, Kelurahan Poco Mal, Kecamatan Langke Rembong, untuk makan bakso.

Ketika dalam warung, pelayan sedikit curiga karena pada baju yang dikenakan anak putri dari Herimius Begus (41) tertulis SD Pagal. Pelayan pun menanyakan alamat korban dan tujuan perjalanan.

Ketika itu, terduga pelaku merespon bahwa putri cilik itu dari Cibal dan mau ke Wae Lengga, Kecamatan Kota Komba, Matim.

“Dengan dasar itu, polisi mengembangkan penyelidikan ke Polres Matim agar ciri-ciri terduga dan sepeda motor yang digunakannya untuk membawa kabur korban,” katanya.

Kerja sama lintas Polres berbuah manis, Sabtu malam, aparat Polres Matim menemukan terduga pelaku dan korban di Borong sehingga langsung dibawa ke Polres Matim.

Data yang dihimpun media ini pasca kejadian itu, terduga pelaku ini beralamat di Kampung Ende, Kota Borong, Matim. Pria ini menikah dengan perempuan di Pota, Kecamatan Sambi Rampas, Matim dan tinggal di Pota juga. Sesuai dengan banyak informasi di media sosial bahwa terduga pelaku seorang residivis kasus pencurian. {sumber}