Berita Golkar – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Aceh periode 2020–2025, TM Nurlif, diperpanjang masa jabatannya memimpin partai berlambang pohon beringin itu hingga waktu yang belum ditentukan.
Keputusan perpanjangan menyusul belum jelasnya jadwal pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) ke-12 Partai Golkar Aceh.
Sebelumnya, Musda sempat dijadwalkan berlangsung pada bulan Juni 2025. Namun, hingga pertengahan Juli, belum ada kepastian resmi jadwal dari DPP Partai Golkar terkait pelaksanaannya.
Situasi ini membuat DPP Golkar Aceh memilih langkah perpanjangan masa jabatan Ketua Golkar Aceh untuk menjaga kesinambungan roda organisasi di tingkat provinsi.
Menurut sumber di internal DPD I Partai Golkar Aceh, membenarkan bahwa masa jabatan TM Nurlif telah diperpanjang hingga terpilihnya ketua baru nantinya.
“Benar, Pak Ketua Nurlif saat ini telah diperpanjang masa jabatannya, agar roda organisasi dan kepemimpinan Golkar Aceh tetap berjalan, hingga waktu pelaksanaan Musda,” ujar sumber di internal Golkar Aceh, Senin (14/7/2025), dikutip dari InfoAceh.
TM Nurlif, yang telah memimpin Partai Golkar Aceh selama dua periode berturut-turut sejak 2015 sampai 2025, memastikan tidak akan mencalonkan diri kembali sebagai ketua untuk periode ketiga. Keputusan ini menandai berakhirnya satu era kepemimpinan TM Nurlif.
Dengan tidak majunya lagi TM Nurlif sebagai petahana, peta persaingan kursi Ketua DPD I Partai Golkar Aceh mulai mengerucut pada empat nama yang disebut-sebut bakal mencalonkan diri dalam Musda mendatang.
Empat Calon Ketua Golkar Aceh 2025-2030
1. Teuku Raja Keumangan (TRK)
Bupati Nagan Raya ini dikenal sebagai kader lama Partai Golkar yang memiliki pengalaman panjang dalam politik lokal. TRK sebelumnya juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR Aceh dan telah lama aktif dalam struktur kepartaian. Dukungan terhadap TRK disebut menguat di kalangan kader tingkat kabupaten/kota.
2. Andi Harianto Sinulingga
Figur nasional asal Aceh ini selama beberapa tahun terakhir aktif dalam pengurus DPP Partai Golkar dan dikenal luas sebagai intelektual muda partai berlambang pohon beringin tersebut.
Andi dinilai punya jaringan kuat di pusat dan pengalaman strategis yang bisa mendorong penguatan Golkar Aceh ke depan, khususnya menjelang Pemilu 2029.
3. Bustami Hamzah
Mantan calon gubernur Aceh yang pernah diusung oleh Partai Golkar pada Pilkada 2024 ini juga berminat untuk maju sebagai calon ketua. Meski bukan kader resmi Partai Golkar, Bustami disebut berpotensi besar jika mendapat diskresi dari DPP.
Sosok mantan Pj Gubernur Aceh dan mantan Sekda Aceh ini masih memiliki basis dukungan yang cukup luas di kalangan masyarakat, terutama di wilayah Utara dan Timur Aceh.
4. Ali Basrah
Saat ini menjabat sebagai Sekretaris DPD I Golkar Aceh dan merupakan salah satu kader internal yang cukup senior. Ia juga merupakan Wakil Ketua DPR Aceh, dan secara struktural memiliki posisi strategis untuk melanjutkan estafet kepemimpinan.
Ali Basrah asal Aceh Tenggara ini dinilai sebagai representasi kader internal yang paling siap secara organisasi dan administratif.
Meski jadwal Musda belum dipastikan, dinamika pencalonan mulai terasa hangat. Lobi-lobi politik di kalangan pengurus DPD II (kabupaten/kota) mulai berjalan.
Selain itu, isu-isu seperti kebutuhan regenerasi, representasi wilayah, dan rekam jejak calon menjadi sorotan utama dalam pertimbangan para pemilik suara.
Sumber internal Partai Golkar menyebutkan, DPP kemungkinan besar akan menetapkan jadwal Musda dalam beberapa pekan ke depan, setelah seluruh Musda DPD di wilayah lain selesai diselenggarakan.
Kader partai tersebut mengharapkan, Musda Golkar Aceh dapat berjalan demokratis dan menghasilkan pemimpin yang mampu membawa partai ini tetap eksis dan kompetitif dalam perpolitikan lokal maupun nasional.
Partai Golkar sendiri menargetkan perolehan kursi legislatif di Aceh meningkat pada Pemilu 2029, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Sehingga, pemilihan ketua baru periode lima tahun ke depan menjadi momen penting untuk menyolidkan kekuatan internal dan mempersiapkan mesin politik partai lebih awal. {}