Berita Golkar – Melchias Markus Mekeng, anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Kamis (25/1), berkesempatan mengunjungi lahan pertanian milik Keuskupan Maumere. Lahan pertanian seluas 1 hektare itu terletak di samping Gereja Katedral Maumere. Saat ini lahan tersebut dikelola Yance Maring, seorang anak muda yang dikenal sebagai petani milenial.
Kunjungan ini berkesan karena lahan pertanian tersebut merupakan Inovasi Pertanian Keuskupan Maumere atau yang sering disebut Inpekma. Melchias Markus Mekeng merupakan salah satu politisi yang dekat dan akrab dengan lembaga Gereja.
Hal yang membuat kunjungan ini lebih menarik lagi karena pengelolanya adalah seorang anak muda yang pernah belajar sistem pertanian lahan kering selama 9 bulan di Israel. Melchias Markus Mekeng sempat mengobrol banyak dengan Yance Maring. Mantan Ketua Badan Anggaran DPR RI itu serius mendengarkan perjuangan Yance Maring yang bergelut di bidang irigasi tetes.
“Saya bangga sekali karena ada anak muda kita yang mau mengembangkan teknologi pertanian. Ini contoh yang baik, karena tidak semua anak muda bisa seperti ini,” ungkap Melchias Markus Mekeng.
Wakil rakyat 5 periode itu sempat terkagum-kagum dengan mekanisme pengelolaan inovasi lahan pertanian yang diinisiasi Yance Maring. Tidak berkelebihan jika Melchias Markus Mekeng menyebut teknologi pertanian yang dikelola Yance Maring bisa menjadi embrio berdirinya sebuah institusi pertanian di Kabupaten Sikka.
Yance Maring mengapresiasi kunjungan Melchias Markus Mekeng. Malah dia mengaku selama ini merindukan kedatangan Melchias Markus Mekeng pada lahan pertanian yang sedang dia kelola.
Kerinduan tersebut sangat beralasan, karena sejak tahun 2022 Yance Maring mendapatkan dukungan Program Sosial Bank Indonesia.(PSBI), berkat perjuangan Melchias Markus Mekeng. “Terima kasih Pa Melchias, sudah bantu lewat PSBI, dan sudah mau datang berkunjung ke sini,” ungkap Yance Maring.
Lahan Inpekma seluas 1 hektare ini, ujar Yance Maring, merupakan media pembelajaran pertanian hortikultura dan agrowisata. Menurut dia, lahan pertanian Inpekma menyediakan layanan destinasi wisata. Konsep ini bisa dipelajari siapa saja yang memiliki komitmen dalam inovasi pertanian lahan kering. {sumber}