DPP  

Melchias Mekeng: Gibran Harus Ikut Mekanisme Partai Golkar Jika Ingin Gabung dan Jadi Cawapres Prabowo

Berita Golkar – Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, diisukan akan bergabung dengan Partai Golkar. Adapun saat ini Gibran diketahui masih menjadi kader PDI Perjuangan (PDIP).

Rumor bergabungnya Gibran itu santer terdengar pada Minggu (15/10/2023), atau sehari sebelum putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia capres-cawapres pada Senin (16/10/2023).

Ketua DPD Partai Golkar Solo, Sekar Krisnauli Tandjung, mengaku telah mendengar adanya kabar tersebut. Namun, pihaknya mengaku hingga kini belum ada pembicaraan antara Golkar Solo dengan Gibran untuk bergabung ke Partai Berlogo Pohon Beringin tersebut.

Mengenai isu itu, Wakil Ketua Umum Golkar, Melchias Markus Mekeng, mengatakan pihaknya membuka pintu jika Gibran ingin bergabung dengan partainya. Meski siap menerima Gibran, Mekeng menyebut sejauh ini mengetahui adanya isu itu dari media.

“Golkar membuka pintu untuk semua orang kok, enggak cuma Gibran, siapa saja juga boleh bergabung gitu lho,” ujarnya, Selasa (17/10/2023).

“Ya saya tahunya cuma dari media saja isunya.”

“Saya enggak tahu media dapat darimana saya enggak tahu,” jelas Mekeng.

Golkar Singgung soal Mekanisme

Sementara itu, Melchias Markus Mekeng menegaskan setiap orang boleh-boleh saja masuk ke Partai Golkar. Namun, kata Mekeng, tetap ada mekanisme yang harus dilalui. Pasalnya, Gibran saat ini merupakan kader PDIP.

“Ya masuk sebagai kader Partai Golkar ya boleh.”

“Setiap orang berhak, bisa, punya hak untuk bergabung dengan Partai Golkar,” katanya, Selasa, dilansir Kompas.com.

“Tapi juga setiap orang tentunya harus mengikuti mekanisme dan mengikuti aturan yang ada di dalam Partai Golkar,” tegasnya.

Agung Laksono Sebut Cawapres Prabowo dari Golkar

Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono, juga mempersilakan Gibran jika ingin gabung Golkar. Menurutnya, keberadaan Gibran di Golkar, menunjukkan partainya sebagai partai tengah yang menjadi salah satu pilihan bagi anak muda.

“Pada prinsipnya kami welcome, kita akan sambut dengan baik jika Gibran ingin gabung,” ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa, seperti diberitakan Kompas.com.

Di sisi lain, Agung Laksono menyinggung calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto di Koalisi Indonesia Maju (KIM) berasal dari Partai Golkar.

“Saya mendengar ada komitmen bahwa slot untuk cawapres KIM dari Partai Golkar.”

“Kalaupun bukan dari Golkar, akan ‘di-Golkarkan’ dulu.”

“Bisa melalui AMPI atau ormas Hasta Karya lainnya,” terang Agung Laksono.

Respons Gibran

Diberitakan Kompas.com, Gibran mengaku tidak ada komunikasi terkait dirinya yang diisukan bergabung dengan Golkar. Gibran pun mengaku kaget dengan rumor yang berkembang di DKI Jakarta.

Bahkan, Gibran meminta agar yang membuat rumor itu memberi komentar. Meski begitu, dirinya mengaku hingga saat ini berhubungan baik dan saling komunikasi dengan Golkar.

“Kalau komunikasi iya, tapi tidak untuk ini tadi ya (Rumor Bergabung Golkar)” ungkapnya di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa.

Gibran melanjutkan, komunikasi yang dijalankan itu semata-mata untuk menyambut silaturahmi.

Dalam kesempatan itu, Gibran menegaskan dirinya masih berstatus sebagai kader PDIP. “Saya tetap jaga silaturahmi dengan siapapun. Iya (tetap kader PDIP)” jelasnya.

Sebagai informasi, kabar Gibran akan bergabung Golkar mengemuka setelah digadang-gadang menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.

Terlebih, Mahkamah Konstitusi (MK) telah mengabulkan gugatan syarat capres-cawapres berusia minimal 40 tahun atau berpengalaman sebagai kepala daerah baik di tingkat Provinsi maupun kabupaten/kota.

Dengan demikian, melalui dikabulkannya gugatan tersebut, maka tak ada lagi hambatan bagi Gibran untuk maju sebagai cawapres.

Gibran pun dapat maju sebagai capres atau cawapres di Pilpres 2024 meski belum berusia 40 tahun. Sebab, meski masih berusia 36 tahun, Gibran sudah berpengalaman sebagai kepala daerah. {sumber}