Berita Golkar – Calon Gubernur NTT nomor urut 2, Emanuel Melkiades Laka Lena mengimbau pemilih di NTT agar mempertimbangkan rekam jejak, program pro rakyat dan jejaring pusat, sebelum mencoblos pasangan calon pada pemilihan kepala daerah, 27 November 2024 mendatang.
“Dukungan politik itu menjadi jaminan program kerja yang ditawarkan bisa dijalankan, tidak hanya sebatas retorika,” kata Melki Laka Lena saat closing statemen debat terakhir di Auditorium Undana Kupang, Rabu (20/11/2024) malam, dikutip dari Pos-Kupang.
Menurut Melki, semua pasangan calon punya rekam jejak, program kerja dan dukungan politik jadi masyarakat silakan menilai.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar ini mengatakan, selama menjabat anggota DPR RI, ia sudah banyak memperjuangkan pembangunan fasilitas kesehatan (faskes) untuk masyarakat Nusa Tenggara Timur.
“Selama di komisi IX DPR RI, saya sudah perjuangkan RSUP dr. Ben Mboi Kupang, ada Rumah Sakit Pratama (RSP) di sejumlah kabupaten, hingga ratusan Puskesmas dan Pustu yang tersebar di wilayah NTT,” jelasnya.
Dia mengatakan, ada tiga poin yang harus diperhatikan masyarakat dalam memilih pemimpin, dalam hal ini Gubernur dan Wakil Gubernur NTT periode 2024-2029.
“Pertama rekam jejak, kedua program pro rakyat, dan ketiga dukungan politik dari pusat dan daerah untuk mendukung eksekusi program,” terangnya.
Soal pro rakyat, Melki memastikan setiap program kerja yang ditawarkan Melki-Johni akan memperjuangkan hak dan kepentingan masyarakat NTT, agar lebih maju, sehat, cerdas dan sejahtera.
“Sedangkan eksekusi program, semua ide yang sudah ditawarkan harus betul-betul dikerjakan ketika menjabat sebagai gubernur nanti. Dan, kami pastikan dengan dukunga politik yang kuat dari pusat dan daerah, program kerja Melki-Johni pasti tereksekusi dengan baik,” terangnya.
Melki Laka Lena juga menyebut kekuatan koalisi yang mendukung mereka dalam kontestasi pemilihan gubernur (Pilgub) NTT 2024.
“Kami mendapat dukungan dari Pak Joko Widodo, Presiden Prabowo Subianto, Gibran Rakabuming Raka, dan 38 menteri kabinet Merah Putih,” paparnya.
Koalisi pengusungnya juga melibatkan 280 anggota DPR RI, 7 diantaranya berasal dari NTT, serta 36 anggota DPRD NTT dan 384 anggota DPRD kabupaten/kota.
“Jadi dengan dukungan ini, kami pastikan program kami akan dieksekusi dengan baik hingga ke masyarakat,”tandas Melki Laka Lena.
Cawagub NTT, Johni Asadoma, berkeinginan untuk mengubah stigma negatif terhadap NTT, seperti kemiskinan, stunting, pengangguran, keterbelakangan pendidikan, keteringgalan Infrasturktur dan masalah lainnya.
Dia mencontohkan pernah menjadi atlet berprestasi, meski ia datang dari keluarga sederhana. Namun, dengan semangat, kerja keras dan disiplin, ia membuktikan diri sebagai atlet berprestasi, dan juga sebagai anggota Polri.
Contoh itu, kata Johni, harus jadi pemicu bagi seluruh masyarakat, bahwa NTT bisa bangkit dari semua ketertinggalan, intinya harus semangat, disiplin, inovasi dan kreatif.
“Kita bisa hilangkan semua stigma negatif itu terhadap Nusa Tenggara Timur. Dan, itu semua ada pada pasangan calon nomor urut 2,” tandasnya. {}