DPP  

Memahami Politik Kancil Bahlil Lahadalia

Berita Golkar – Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia dikenal karena pendekatan politiknya yang pragmatis dan fleksibel, sering disebut sebagai politik kancil. Istilah ini merujuk pada sifat kancil yang cerdik dan lincah dalam menghadapi tantangan. Bahlil memanfaatkan strategi ini untuk menavigasi kompleksitas dunia politik di Indonesia.

Karakteristik Politik Kancil yang dijalankan Bahlil di antaranya: Pertama, adaptif dan licin. Politik kancil Bahlil menunjukkan kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap situasi politik. Ketum seperti Bahlil mungkin akan membaca peluang di tengah dinamika politik dan memanfaatkannya secara optimal.

Kedua, langkah kecil yang strategis. pendekatan ini menekankan langkah-langkah kecil namun signifikan untuk mencapai tujuan jangka panjang, dikutip dari Radar Aktual.

Ketiga, taktik tidak langsung. Bahlil menghindari konfrontasi langsung dengan lawan politik, tetapi menggunakan cara diplomasi, kompromi, atau bahkan manuver politik di belakang layar.

Politik kancil Bahlil digunakan di Partai Golkar untuk membangun aliansi strategis. Sebagai figur yang cenderung pragmatis, Bahlil mungkin lebih mengutamakan aliansi politik yang menguntungkan untuk Partai Golkar, baik dengan partai besar seperti PDIP, PKB, PAN, NasDem, PKS dan Demokrat.

Bahlil mampu meredam potensi konflik internal dengan pendekatan win-win solution atau melalui penguatan loyalitas.

Mengingat Partai Golkar adalah partai yang memiliki jaringan luas hingga akar rumput, Bahlil kemungkinan besar akan fokus pada program-program populis yang dapat menarik simpati masyarakat, terutama kalangan pengusaha muda dan UMKM.

Dengan dinamika politik yang terus berubah, Partai Golkar harus bersaing dengan partai-partai besar lainnya. Strategi Bahlil perlu memastikan Partai Golkar tetap relevan.

Sebagai figur muda, Bahlil mungkin menghadapi tekanan dari tokoh-tokoh senior Partai Golkar yang memiliki pengaruh kuat. Kemampuannya untuk menavigasi dinamika ini akan menjadi ujian besar.

Dengan berbagai faksi yang ada, Bahlil dengan politik kancilnya memastikan tidak ada perpecahan yang signifikan di dalam partai.

Jika Bahlil berhasil menjalankan politik kancil, dampaknya bisa signifikan dalam beberapa aspek. Pertama, penguatan posisi Partai Golkar. Partai akan mampu bertahan bahkan di tengah persaingan ketat, mungkin dengan mengambil posisi kunci di pemerintahan.

Kedua, peningkatan popularitas. Pendekatan inovatif Bahlil bisa menarik perhatian pemilih muda dan segmen lainnya yang selama ini kurang disentuh Partai Golkar. Ketiga, model kepemimpinan baru. Gaya Bahlil bisa menjadi acuan baru di dunia politik Indonesia, terutama dalam mengelola partai besar yang kompleks. {}

Oleh: Rokhmat Widodo, Pengamat Politik dan Kader Muhammadiyah Kudus