Menakar Peluang Ahmed Zaki Iskandar di Bursa Pilkada DKI Jakarta

Berita GolkarAtmosfer Pilkada DKI Jakarta 2024 tampaknya masih belum memanas. Salah satu nama yang digadang maju ke Pilkada DKI Jakarta 2024, adalah Ahmed Zaki Iskandar.

Nama Bupati Tangerang itu digadang-gadang bakal diusung jadi kandidat calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024.

Menanggapi hal ini, Zaki mengatakan sebagai Ketua DPD Golkar DKI Jakarta saat ini dirinya memiliki tanggung jawab dan juga target yang harus dicapai untuk Pemilu 2024 mendatang.

Menurut Zaki, nantinya pencapaian partai Golkar pada Pemilu 2024 itu akan menentukan dirinya bakal maju ke pemilihan gubernur DKI Jakarta atau tidak.

“Sebagai ketua Golkar, yang pertama saya diberikan tanggung jawab, target dan lain sebagainya,” kata Zaki saat wawancara khusus bersama Tribunetwork di kantor DPD Golkar DKI Jakarta, Kamis (1/9/2022).

“Berikutnya, nanti kemampuan saya dalam mencapai target itulah yang akan menjadi penentu apakah saya maju sebagai Gubernur DKI Jakarta atau tidak.”

“Jadi kalau ditanya, dilihat dari background, dari CV saya sekarang saya eksekutif dua periode,” ucap Zaki. Dilihat dari latar belakang, Zaki menjelaskan bahwa dirinya merupakan kader Golkar yang sudah sangat berpengalaman. Selain menjabat sebagai Bupati Tangerang dua periode, ia juga tercatat sebagai kader Gokar sejak tahun 1992.

“Dari tahun 1992, saya sudah jadi kader Golkar. Pada saat inipun, menjabat sebagai ketua DPD Golkar Provinsi DKI Jakarta. Sebelumnya 3 periode ketua Golkar Kabupaten Tangerang,” kata Zaki.

Meski begitu, Zaki masih belum mau banyak membahas terkait hal tersebut. Namun kata dia diharapkan nantinya siapapun yang maju untuk Jakarta merupakan calon pasangan yang bisa saling memahami dan bekerjasama untuk membangun Jakarta kedepan.

“Itu paling penting. Karena untuk Provinsi sebesar Jakarta, kita berdua walaupun nanti apakah saya gubernur atau saya jadi wakil gubernur, itu harus saling memahami dan melengkapi untuk bekerjasama sesuai visi misi kita membangun Jakarta.”

“Dengan begitu artinya orang yang nanti berdampingan, harus paham dan punya pengalaman mengelola Jakarta,” kata dia.

“Belum bisa berandai-andai, semua punya peluang di Jakarta.”

“Saya sendiri juga paham, bahwa elektabilitas saya masih sangat rendah di Jakarta, kecuali di Banten,” imbuhnya. {sumber}