Berita Golkar – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji memaparkan ciri-ciri penting keluarga bahagia yang menjadi ukuran mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Pembangunan keluarga itu ukurannya mandiri, tenteram, dan bahagia. Ciri-ciri bahagia itu sederhana, satu; lupakan masa lalu, jangan menyesali masa lalu, yang sudah, ya sudah. Yang kedua; tatap masa depan, dan yang paling penting nikmati hari ini,” kata Wihaji dalam pembukaan acara Retreat Flower, Bee, and Honey di Kota Bandung, Jumat (17/1/2025) malam, dikutip dari Antara.
Ia menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir tentang masa depan karena Indonesia akan baik-baik saja, sehingga masyarakat mesti terus optimis akan masa depan bangsa.
“Presiden selalu berpesan agar kita jangan pernah mendidik anak-anak kita menjadi orang pesimis. Indonesia ini selalu ada solusinya, sejarah membuktikan setiap masalah semua ada solusinya. Tahun 2025 menjadi tugas baru di kementerian kita, karena Kemendukbangga ini kementeriannya negara maju, ciri negara maju itu mengurusi manusia, mulai dari remaja, calon pengantin sampai lansia yang kita sebut dengan siklus kehidupan,” paparnya.
Wihaji juga mengemukakan, tugas penting Kemendukbangga/BKKBN sesuai Astacita terkait dengan nomor empat dan nomor enam, yakni tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia dan percepatan pengentasan kemiskinan.
“Untuk itu, kementerian kita ini harus mengurusi siklus kehidupan untuk memberikan kepastian kepada generasi muda, khususnya mulai dari hulu ke hilir, yakni remaja, calon pengantin, ibu hamil, bayi di bawah lima tahun (balita), sampai lanjut usia (lansia),” ucapnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antarpemerintah dan seluruh masyarakat untuk menyambut bonus demografi, yang apabila tidak dimanfaatkan atau disiapkan dengan baik, maka akan menjadi sekadar diskusi dan wacana.
“Kita memiliki tanggung jawab bersama terkait pengendalian penduduk yang merupakan bagian dari mewujudkan sumber daya manusia produktif untuk meraih bonus demografi,” tuturnya.
Wihaji juga mengingatkan seluruh pegawai Kemendukbangga/BKKBN untuk terus berkolaborasi mengimplementasikan lima program percepatan atau quick wins.
Lima quick wins yang ditetapkan oleh Kemendukbangga/BKKBN untuk tahun 2025, pertama yakni Gerakan orang tua asuh cegah stunting (Genting); kedua, taman asuh anak melalui penyediaan tempat penitipan anak atau daycare unggulan; ketiga, Gerakan ayah teladan (Gate).
Program keempat, yakni aplikasi super berbasis akal imitasi (AI) yang melayani konsultasi keluarga: sedangkan kelima, yakni lanjut usia (lansia) berdaya, yang menyediakan layanan berbasis komunitas untuk para lansia yang tidak mendapatkan perawatan oleh anaknya.
Ia juga mengingatkan seluruh pihak untuk terus bekerja sama mempercepat penurunan stunting sesuai target Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yakni 18 persen. {}