Mendukbangga Wihaji Dorong Kebijakan Kependudukan Terintegrasi untuk Hadapi Tantangan Global

Berita Golkar – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji menyatakan keluarga menjadi fondasi pembentukan karakter bagi generasi muda, karena menjadi dasar dalam menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

“Keluarga menyediakan fondasi karakter dan nilai-nilai yang kuat bagi generasi muda yang inovatif dengan pengetahuan dan kreativitas tinggi,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (27/8/2025).

Wihaji mengemukakan masa depan Indonesia sangat terkait dengan keluarga yang mendidik generasi mudanya untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Keluarga harmonis dan berkualitas, menurutnya, yakni yang mendukung pendidikan dan kesejahteraan anak, membentuk generasi muda yang berintegritas, serta mampu menghadapi tantangan global. Ia mengibaratkan generasi muda, khususnya mahasiswa, sebagai emas yang memiliki nilai luar biasa.

“Menjadi emas nilainya luar biasa. Oleh karena itu, jangan sia-siakan kesempatan menimba ilmu agar kelak di manapun diletakkan, akan disukai oleh orang, di usia yang produktif, jadilah generasi yang mampu memberikan kontribusi, jangan menjadi tidak produktif,” paparnya, dikutip dari Antara.

Wihaji menegaskan salah satu tujuan dari visi Indonesia Emas 2045 yang diusung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto adalah mewujudkan sumber daya manusia yang unggul, berbudaya, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pembangunan SDM di Indonesia dipandang sebagai investasi krusial, karena menciptakan SDM berkualitas yang berdaya saing. Investasi pada SDM di Indonesia harus selaras dengan perubahan, tantangan, dan peluang yang ada.

Untuk meraih bonus demografi, Wihaji menekankan pentingnya membangun SDM berkualitas dengan didukung kebijakan kependudukan yang adaptif dan terintegrasi, karena pembangunan kependudukan merupakan pilar utama dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045.

Ia menyampaikan pentingnya pembangunan berwawasan kependudukan, yakni konsep pembangunan di suatu daerah yang fokus pada penduduk.

Kemendukbangga/BKKBN selalu melibatkan perguruan tinggi, di antaranya dalam menyusun Peta Jalan Pembangunan Kependudukan (PJPK) sebagai pedoman pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan di daerahnya.

“Isu kependudukan adalah isu urgen. Saya meyakini bagaimana bisa menciptakan pertumbuhan ekonomi 8 persen, maka dari sini (kependudukan) analisisnya, berapa jumlah penduduk, berapa pendapatannya, berapa pekerjaannya, pekerjaan yang tersedia seperti apa, bonus demografinya seperti apa di masing-masing provinsi, investasinya apa, sekolahnya apa, jurusannya apa, semua terpetakan di PJPK,” tuturnya.

Ia optimistis jika PJPK telah dirumuskan, dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi secara rasional berdasarkan data.

Menurutnya, integrasi kebijakan kependudukan dengan sektor lain dalam perencanaan pembangunan juga penting, karena perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga adalah upaya terencana untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang sekaligus meningkatkan kualitas penduduk pada seluruh dimensi. {}