Berita Golkar – Belasan pasangan mengikuti program nikah massal yang digelar oleh Forum Taaruf Indonesia (Fortais) di KUA Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Kamis (2/1/2025). Hadir sebagai saksi pernikahan tersebut Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji.
Dalam sambutannya ia meminta para pengantin untuk mempersiapkan diri dengan betul pada kehidupan pasca pernikahan. Termasuk salah satunya untuk menyiapkan kesehatan ibu agar bisa memiliki anak yang juga sehat dan terhindar dari stunting.
“Mereka akan mengalami fase usia subur dan memastikan bagaimana ketika hamil juga dalam keadaan sehat, gizinya cukup, dan jaraknya terukur. Pastinya saya hadir dalam rangka memastikan para calon pengantin supaya keluarga berencana itu betul-betul diwujudkan dari catin, pasangan usia subur, baduta, balita, dan seterusnya. Mereka sadar tanggung jawab yang lebih penting adalah pasca menikah, karena kalau tidak diseriusi itu bisa menjadi masalah baru,” katanya kepada awak media di sela-sela kegiatan, dikutip dari RRI.
Salah satu pasangan pengantin Adit Dwi Setiawan dan Nurhayati mengaku senang bisa mengikuti kegiatan ini. Setelah dua tahun menjalin hubungan, ia akhirnya bisa mempersunting Nurhayati yang merupakan teman sekolahnya dulu.
Nurhayati pun mengaku akan mempersiapkan diri agar bisa memiliki buah hati yang sehat. “Kalau target sih tidak ada, tapi kalau dikasih anak ya syukur. Ada persiapan dan ada edukasi dari pihak KUA,” katanya.
Ketua kegiatan Ryan Budi Nuryanto mengatakan ia telah menggelar nikah massal secara gratis ini sejak 2006 lalu. Ia mengatakan pihaknya ingin mendukung para calon pengantin ini agar dapat membangun keluarga berkualitas. Sehingga penting bagi mereka untuk siap secara fisik, emosional, dan ekonomi.
Seluruh pengantin ini menggelar prosesi ijab kabul secara gratis dengan mahar berupa alat salat, cincin kawin, dan payung. “Payung ini sebagai simbol pengayom dan pelindung untuk pasangan tersebut,” kata Ryan. {}
