Berita Golkar – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN kerja sama dengan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) untuk mengarusutamakan isu-isu kependudukan di dalam pendidikan.
Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (29/5/2025), berharap bidang studi kependudukan dapat menjadi perhatian di bidang akademik, mengingat isu tentang kependudukan tersebut tidak bisa dikerjakan sendirian oleh pemerintah.
“Kami akan coba rekomendasikan ASN untuk lanjut studi di UNJ, khususnya program studi kependudukan, karena saat ini perguruan tinggi yang menaruh perhatian di program keluarga adalah Institut Pertanian Bogor (IPB). Jika UNJ concern dengan program studi kependudukan, bisa menjadi pilihan ASN yang akan melanjutkan pendidikan S2 atau S3,” katanya, dikutip dari Antara.
Wihaji menyebutkan, Kemendukbangga saat ini memiliki sekitar 18 ribu ASN dan lebih dari 600 ribu tenaga lini lapangan, termasuk tim pendamping keluarga (TPK). Dari jumlah tersebut, sekitar 20 persen ASN merupakan lulusan luar negeri.
Kemendukbangga juga memerlukan dukungan perguruan tinggi sebagai mitra dengan pemerintah daerah, mengingat saat ini Kemendukbangga juga tengah menyusun Grand Design Pembangunan Kependudukan (GDPK), sebuah peta jalan pembangunan kependudukan Indonesia untuk jangka panjang.
“Ide dan gagasan dari perguruan tinggi sangat diharapkan, karena pemerintah daerah yang akan mengerjakan,” ujar dia.
Sementara itu, Wakil Direktur I Bidang Akademik, Kemahasiswaan, Alumni, Riset dan Inovasi Sekolah Pascasarjana Arita Mawni menyatakan ke depan UNJ akan bekerja sama dengan Kemendukbangga guna memotivasi masyarakat memiliki minat di bidang kependudukan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
UNJ saat ini memiliki program doktor (S3) Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup dengan sembilan jurusan, sedangkan pascasarjana (S2) Pendidikan Lingkungan Hidup mempunyai 14 jurusan. {}