Berita Golkar – Menteri Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji menyatakan keinginannya untuk mewujudkan pesantren sebagai sarana pendidikan yang bisa menjadi pusat pemberdayaan masyarakat.
“Pesantren tidak hanya menjadi pusat pembelajaran agama, tetapi juga pusat pemberdayaan masyarakat,” kata Wihaji dalam keterangan resminya pada Selasa (17/12/2024), dikutip dari Tempo.
Adapun pernyataan itu disampaikan Wihaji saat menghadiri audiensi dengan Pondok Pesantren Darul Amanah Muhammad Fatwa untuk menjalin kerja sama dalam program pemberdayaan keluarga berbasis pesantren di Kantor BKKBN, Jakarta Timur, pada Senin, 16 Desember kemarin.
Wihaji mengatakan pesantren memiliki peran strategis dalam masyarakat dan harus mampu memberikan kontribusi nyata di sektor pendidikan, sosial, maupun ekonomi. Mantan Bupati Batang itu mengatakan keinginannya tersebut sejalan dengan visi kementeriannya untuk memperkuat ketahanan keluarga sebagai pondasi pembangunan.
Di lain pihak, pimpinan Pesantren Darul Amanah, Muhammad Fatwa, menyatakan lembaga pendidikan Islam itu harus menjadi ujung tonggak pembangunan bangsa. Menurut Fatwa, pesantren mempunyai potensi besar dalam membangun generasi.
“Untuk mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter kuat dalam membangun peradaban bangsa,” kata Fatwa. {}