Berita Golkar – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (mendukbangga) sekaligus Kepala BKKBN Wihaji melakukan kunjungan kerja ke Kota dan Kabupaten Madiun meninjau berbagai program terkait pemenuhan gizi dan pelayanan Keluarga Berencana (KB).
Menteri Wihaji memastikan distribusi paket Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, yang dilakukan ke rumah-rumah sasaran di Kelurahan Nambangan, Kecamatan Manguharjo.
”Kami ingin memastikan bahwa ibu hamil, ibu menyusui, dan balita mendapatkan asupan gizi yang cukup untuk mencegah stunting,” ujar Menteri Wihaji dalam keterangan tertulisnya, dikutip dari JawaPos.
Selain itu, Menteri Wihaji juga berdialog langsung dengan warga penerima manfaat tentang pentingnya program ini dalam mencegah masalah gizi buruk pada anak-anak. Upaya tersebut menjadi bagian integral dari strategi pemerintah dalam memerangi stunting sejak dini, yang menjadi salah satu fokus utama dalam pembangunan keluarga sehat dan sejahtera.
Wihaji juga Gerebek Pasar meluncurkan pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi (Kespro) secara nasional yang dipusatkan di pasar-pasar tradisional di seluruh Indonesia dari Kabupaten Madiun, Jatim. Itu untuk mendekatkan layanan KB kepada masyarakat. Masyarakat dapat mengakses layanan kontrasepsi, seperti suntik, IUD, dan implan, secara gratis di lebih dari seribu pasar tradisional.
”Kami ingin mempermudah akses masyarakat terhadap layanan KB, agar setiap keluarga dapat merencanakan jumlah anak sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan,” ujar Menteri Wihaji seperti dilansir dari Antara.
Kegiatan diikuti seluruh perwakilan Kemendukbangga/BKKBN provinsi secara daring, yang diwarnai pula dengan dialog interaktif jarak jauh antara Menteri Wihaji dengan para pedagang pasar dari beberapa kabupaten dan kota.
”Kegiatan ini juga untuk mendongkrak kesertaan masyarakat dalam program KB, utamanya KB dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP),” imbuh dia.
Kegiatan tersebut dimasifkan untuk memudahkan akses pelayanan KB dan Kespro kepada peserta maupun calon peserta KB yang selama ini tidak memiliki waktu untuk berkunjung ke klinik, puskesmas, atau pusat-pusat pelayanan KB karena kesibukan mereka di pasar. Pengetahuan warga tentang program KB dan Kespro yang minim akan menyebabkan kehamilan yang tidak direncanakan atau bahkan tidak dikehendaki.
”Maka, terobosan mendekatkan pelayanan KB dan Kespro kepada masyarakat di pasar-pasar tradisional adalah sebuah solusi,” tandas Wihaji.
Setiap kabupaten dan kota, lanjut dia, diwajibkan menggelar pelayanan KB dan Kespro minimal di satu pasar tradisional. Satu pasar ditargetkan melayani 50 akseptor, utamanya dengan KB MKJP.
Melalui program itu, Kemendukbangga/BKKBN berkolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait, mengerahkan mobil unit pelayanan (muyan) KB, puskesmas keliling, dan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat dengan pasar untuk menggelar pelayanan KB dan Kespro tersebut.
Dalam kegiatan Gerebek Pasar di Pasar Sukolilo, sejumlah alat kontrasepsi kondom dibagikan kepada bapak-bapak yang mengantar istri ke pasar dan para kuli pasar. Selain itu, juga dibagikan pil KB untuk ibu-ibu yang berbelanja dan pedagang perempuan. Serta, layanan penyuluhan yang dilakukan juga berhasil menjaring calon akseptor IUD dan spiral.
Kegiatan Gerebek Pasar bersama Menteri Wihaji di Madiun juga dihadiri Sekda Kabupaten Madiun Tontro Pahlawanto, perwakilan Forkopimda Kabupaten Madiun, sejumlah kepala OPD, dan jajaran dinas terkait di Kabupaten Madiun.
Kunjungan juga mencakup pembukaan Pelayanan KBKR (Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi) Serentak di seluruh Indonesia, yang dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Pimpinan Daerah, dinas terkait, dan PT INKA. Program Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) ini bertujuan mengurangi angka stunting di Indonesia melalui peran serta orang tua asuh.
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur Maria Ernawati menyampaikan, kunjungan Menteri Wihaji ini akan semakin mendorong partisipasi masyarakat dalam membangun keluarga yang sehat dan sejahtera sebagai bagian dari strategi pembangunan keluarga berkelanjutan. {}