Mendukbangga Wihaji Paparkan Pentingnya Bangun Karakter Anak Dengan Pembatasan Gadget

Berita Golkar – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji menyebut pentingnya membangun karakter anak dengan aktif membujuk mereka ngobrol dan membatasi penggunaan gawai.

“Mengapa masa depan perlu ditata sejak awal dan penting? Kalau anak tidak diajak ngobrol, diarahkan dan tidak dikasih penjelasan, tidak dibimbing, maka anak bakal kehilangan arah, sedangkan anak-anak kita nantinya menjadi penentu masa depan Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (22/3/2025), dikutip dari Beritaja.

Menurutnya, membangun negeri erat kaitannya dengan pembangunan family dengan mewujudkan family yang berkualitas, berketahanan, dan sejahtera, di mana family berkedudukan krusial dalam membangun bangsa dari unit terkecil.

Ia menegaskan, komunikasi yang baik juga dapat membantu membangun karakter anak yang baik, membantu anak tumbuh dan berkembang secara optimal, serta mempererat hubungan antara orang tua dan anak.

“Komunikasi krusial untuk membangun family berbobot demi menghasilkan generasi emas di masa depan. Penting bagi orang tua untuk memperbanyak waktu mengobrol berbareng anak,” ucapnya.

Wihaji juga menyoroti kondisi saat ini mengenai kejadian anak-anak yang lebih sering sibuk dengan gawai dibanding ngobrol dengan orang tuanya. Untuk itu, dia mendukung pembatasan media sosial seperti di Australia.

“Obrolan yang berbobot antara orang tua dan anak merupakan salah satu upaya untuk menata masa depan. Negara-negara maju yang mau generasinya dahsyat pasti dibatasi, contohnya di Australia, ada undang-undangnya umur 16 tahun baru mampu menggunakan gawai,” tuturnya.

Ia juga memuji inisiatif Forum Genre Indonesia (FGI) yang terus berkedudukan aktif dalam membangun kesadaran generasi muda dalam pembentukan karakter dan kualitas sumber daya manusia, yang mempunyai peranan besar dalam pembangunan family Indonesia.

Sementara itu, Ketua Umum FGI I Putu Arya Aditia Utama menyebut pentingnya kerjasama antara anak muda dengan para pemangku kepentingan.

“Genre Indonesia tidak mampu bergerak sendiri dalam menjawab persoalan remaja dan tersirat angan bahwa ke depannya, Genre bakal terus bekerja-sama dengan pemerintah, swasta, maupun organisasi alias organisasi anak muda yang mempunyai komitmen untuk memajukan bangsa,” tuturnya.

Genre Indonesia berbareng Kemendukbangga/BKKBN dan Kitabisa menginisiasi aktivitas silaturahmi dan buka berbareng para tokoh kepercayaan dan organisasi pada Rabu (19/3). Ada tiga agenda utama, ialah edukasi gizi bagi santri dan masyarakat sekitar, buka puasa berbareng dengan makanan bergizi, serta pembagian sejumlah paket sembako kepada penduduk dhuafa.

Melalui program tersebut, diharapkan semakin banyak generasi muda yang terlibat dalam tindakan sosial yang memberikan akibat positif bagi masyarakat, sekaligus memperkuat komitmen Genre Indonesia dalam membangun generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya. {}