Berita Golkar – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN RI, Wihaji menekankan pentingnya evaluasi mingguan. Langkah ini dinilai sebagai strategi baru menurunkan angka stunting dengan lebih presisi dan disiplin.
“Kami lakukan evaluasi per minggu untuk memastikan data penanganan stunting benar-benar akurat dan terbaru. Hal ini penting supaya penanganannya tepat sasaran dan tidak menunggu waktu lama,” ujarnya dalam kegiatan orientasi CPNS Tahun 2025 yang di selenggarakan BKKBN, Jakarta, Senin (2/6/2025), dikutip dari RRI.
Evaluasi ini juga melibatkan 157 orang tua yang telah masuk dalam program anak asuh resmi. Proses ini bertujuan agar progres penanganan gizi buruk lebih terpantau dan langsung ditindak sesuai kebutuhan.
“Evaluasi ini melibatkan 157 orang tua yang sudah tergabung dalam program anak asuh resmi. Dengan begitu, perkembangan gizi anak bisa dipantau dan ditindak langsung sesuai kebutuhan,” ucapnya.
Angka stabilitas stunting saat ini masih di 19,8 persen, padahal target kita 14 persen. Selain itu evaluasi rutin akan membantu percepatan pencapaian target dalam RPJMN 2025.
“Target kita jelas, menurunkan stunting hingga 14 persen pada tahun 2025.Saya yakin program ini berhasil kalau dijalankan dengan disiplin, akurat, dan terus diawasi,” katanya menegaskan.
Wihaji berharap strategi ini bisa menjadi solusi konkrit bagi masalah stunting nasional. Ia optimis dengan proyek yang presisi dan konsisten, angka stunting dapat ditekan sesuai target. {}