Berita Golkar – Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan bahwa Balai Monitoring (Balmon) Makassar sebagai tulang punggung komunikasi nasional karena menjaga kestabilan spektrum dari sinyal seluler hingga navigasi penerbangan selama 24 jam penuh.
“Mereka ini tulang punggung komunikasi nasional. Saya hadir langsung untuk memberi apresiasi. Karena kerja mereka jarang terlihat, tapi hasilnya kita rasakan setiap hari,” kata Meutya dalam siaran resmi yang diterima di Jakarta, Selasa.
Meutya Hafid menyampaikan, Balmon berperan penting dalam menjaga kestabilan komunikasi, terutama saat masa kritis seperti mudik Lebaran. Menurut dia, turunnya angka kecelakaan lalu lintas tahun ini juga merupakan hasil kolaborasi yang melibatkan Balmon.
“Kecelakaan menurun jauh dibandingkan tahun sebelumnya. Itu adalah hasil kerja bersama, termasuk kerja sahabat-sahabat kita di Balai monitoring di berbagai daerah,” ujarnya.
Tak hanya itu, kata Meutya, para petugas di Balmon juga menjadi garda terdepan dalam mendeteksi dan membasmi penyalahgunaan spektrum.
Salah satunya adalah keberhasilan membongkar kasus pemancar palsu atau fake BTS yang marak menjelang Lebaran yang akhirnya ditindak oleh tim Balmon bersama Direktorat Jenderal Infrastruktur Digital.
“Menjelang Lebaran, kami menemukan banyak penipuan dan tim turun langsung untuk melakukan inspeksi, memantau sinyal-sinyal tidak berizin. Akhirnya, bersama kepolisian, kami berhasil menangkap para pelakunya,” terang Meutya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa Balmon Makassar bukan sekadar pos lokal, akan tetapi mengawasi dua per tiga wilayah Indonesia Timur sehingga menjadikannya salah satu titik krusial dalam jaringan pengawasan nasional.
Dengan penuh hormat, ia kembali menegaskan kerja Balmon sebagai tulang punggung komunikasi nasional. Meski tak terlihat, Balmon memantau 24 jam penuh berbagai jenis spektrum frekuensi yang digunakan oleh operator seluler, penyiaran, hingga penerbangan.
“Hari ini, kami memberikan apresiasi kepada Balmon seluruh Indonesia. Namun, secara fisik kami hadir di Balmon Sulawesi Selatan karena di sinilah sebenarnya banyak kerja yang tidak diketahui orang, tetapi memantau terus-menerus bagaimana frekuensi itu diatur,” katanya. {sbr}