Menkomdigi Meutya Hafid Panen Melon Digital di Sragen: IoT Bikin Buah Lebih Manis dan Hemat Pupuk 50 Persen

Berita Golkar – Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Viada Hafid, menghadiri panen melon digital di Green House Kusuma Farm, Desa Jetak, Kecamatan Tanon pada Rabu (5/11/2025).

Ini rangkaian kegiatan “Panen Tani Digital: Teknologi Tepat untuk Petani” yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komdigi.

Dalam kegiatan tersebut, Menteri Komdigi yang didampingi Direktur Jenderal (Dirjen) Ekosistem Digital, Edwin Hidayat Abdullah, dan Bupati Sragen melakukan demo teknologi Internet of Things (IoT) berupa penyiraman dan pemupukan otomatis bersama petani Kelompok Tani Maju.

Teknologi ini merupakan bantuan alat digital untuk tanaman pangan dan hortikultura dari Kementerian Komdigi Tahun Anggaran 2025.

Meutya sempat melihat lahan hidroponik milik Bisma Rizki Ramadan yang memanfaatkan IoT untuk budidaya. Meutya juga sempat mencicipi hasil dari budidaya yang menggunakan IoT Smart Farming. Menurutnya, dengan teknologi tersebut menghasilkan melon yang lebih manis.

“Tadi setelah berbincang dengan para petani, setelah menggunakan alat ini, yaitu potensi dan kecerdasan teknologi secara sederhana ini sudah mampu mengurangi pemakaian pupuk sekitar 40 sampai 50% dengan produktivitas yang juga meningkat, emisi karbon yang lebih rendah,” katanya, dikutip dari RRI.

Lebih lanjut, Meutya mengatakan penggunaan teknologi tidak hanya digunakan di kota-kota besar. Melainkan juga untuk persawahan dan ladang.

“Tadi kalau kita coba melonnya, itu dampaknya kalau terhadap melon bukan hanya di produktivitas tapi rasa yang lebih manis. Karena penyiramannya, pupuk dan informasi mengenai cuaca, kondisi tanah dan sebagainya itu sudah terotomatisasi,” ucap dia.

Pihaknya memastikan akan terus mengawal penggunaan IoT hingga para petani bisa mandiri. Di sisi lain, ia menyebut digitalisasi pada sektor pertanian mendukung program Presiden Prabowo swasembada pangan.

“Pada prinsipnya, sekali lagi ini untuk mendukung produktivitas, target Bapak Presiden bahwa kita swasembada tangan bisa tercapai dan juga kualitasnya lebih baik.”

Sementara itu, Petani Digital, Bisma Rizki Ramadhan mengatakan banyak keuntungan dari sistem IoT yang ia gunakan. Ia menyebut salah satunya yakni penyiraman sudah otomatis terkontrol dalam satu aplikasi.

“Sistem IoT, sistemnya penyiraman sudah otomatis terkontrol dalam satu aplikasi. Ya busa memengaruhi kualitas dari buahnya,” kata dia.

Bisma juga menyebut selain kualitas, dengan sistem IoT memengaruhi pupuk yang digunakan. “Ya, dibilang kualitas juga bisa terpengaruh, pupuk juga bisa. Racikan ini juga racikan baru. Dulunya beli jadi ini baru dicoba kemanisan,” ucapnya.

Dengan adanya sistem tersebut ia menyebut lebih menghemat tenaga dan waktu. “Penyiraman dan peracikan pupuk sudah otomatis. Bisa bekerja sendiri melalui aplikasi, Bisa nyedot sendiri. Efisiensi tenaga dan waktu. Yang biasanya dilakukan sendiri bisa melalui aplikasi,” katanya. {}