Menpora Dito Ariotedjo Bertekad Bawa Cabang Olahraga Berkuda Tembus Olimpiade

Berita GolkarMenteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo bertekad mengawal cabang olahraga berkuda Indonesia hingga tampil dalam ajang multi cabang olahraga terbesar dunia di Olimpiade.

“Saya rasa memang kita harus bisa membawa berkuda ini hingga ke Olimpiade, makanya kita usahakan menaikkan industrinya dulu untuk saat ini,” kata Dito Ariotedjo saat menghadiri kejuaraan berkuda The President Cup Aragon Merdeka Master 2025 Bekasi, Jawa Barat, dikutip dari laman resmi Kemenpora RI di Jakarta, Senin (11/8/2025).

Ia menyebutkan fakta tentang olahraga berkuda di mana Indonesia menjadi pemimpin untuk cabang olahraga tersebut di level Asia Tenggara. Olahraga berkuda, menurut dia, juga merupakan cabang olahraga favorit Presiden Prabowo Subianto.

Oleh sebab itu, pihaknya bersama Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (Pordasi) membuat peta jalan untuk membawa olahraga berkuda ke panggung Olimpiade. “Tentunya dengan kolaborasi dan kerjasama dengan berbagai pihak pemerintah dan swasta,” kata dia.

Menpora juga terus mendukung penyelenggaraan kejuaraan berkuda di Tanah Air termasuk seperti ajang The President Cup Aragon Merdeka Master 2025 yang digelar untuk pertama kali dengan mempertandingkan dua nomor yaitu jumping 120 cm (dua ronde) dan dressage elementary open (dua ronde).

Ia memuji hadirnya ajang tersebut dengan antusias peserta dan penontonnya yang sangat tinggi. Kejuaraan itu, kata dia, juga sebagai persiapan Indonesia ke berbagai kejuaraan multi cabang seperti SEA Games, Asian, Games, Asian Youth Games.

“Saya baru sekali ini hadir sampai malam di The Hub Indonesia dengan fasilitasi equestrian yang sangat baik dan untuk kejuaraan ini antusiasme sangat tinggi ada 1.751 entry dan kudanya ada 390 ekor,” kata dia, dikutip dari Antara.

Ajang tersebut terbuka bagi atlet dari berbagai kategori umur mulai dari usia 14 tahun hingga 21 tahun, dan juga kategori terbuka. Seluruh pertandingan mengacu pada regulasi internasional yang ditetapkan Federation Equestre Internationale (FEI), termasuk penerapan kode etik kesejahteraan kuda.

Kompetisi ini juga digelar dalam rangka menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80. Mengusung semangat nasionalisme dan sportivitas, kejuaraan itu menjadi tonggak baru dalam pengembangan olahraga equestrian di Tanah Air.

Ketua Umum Pengurus Pusat Pordasi Aryo Djojohadikusumo mengatakan kejuaraan ini juga dilaksanakan pada malam hari yang juga menjadi upaya dari pemerintah melalui Kemenpora untuk mendorong sportainment lebih berkembang untuk equestrian.

Pelaksanaan kejuaraan pada malam hari, kata dia, juga dilakukan negara-negara Timur Tengah seperti Qatar, Kuwait, Abu Dhabi, Dubai yang berlangsung sukses.

“Jadi, kita harap bisa maju dan bisa mengundang lebih banyak yang nonton sesuai dengan programnya pak Menpora (Dito Ariotedjo) mendorong sportainment menjadi destinasi wisata,” katanya.

Aryo mengatakan, pihaknya juga telah mendapatkan arahan fokus ke SEA Games, Asian Games, SEA Games lagi di Malaysia menjelang Olimpiade 2028 LA.

“Ini tidak mudah (karena) butuh investasi yang sangat besar untuk persiapan multi tahun. Untuk itu, kami padukan atletnya dan kudanya dari dini. Kami berharap nantinya berkuda Indonesia tidak hanya lolos (Olimpiade) tapi juga berprestasi,” katanya. {}