Berita Golkar – Rapat pimpinan (Rapim) perihal Penyerapan dan Kinerja Anggaran Tahun 2024 agar Memenuhi Tertib Anggaran, Selasa (31/12/2024) sore menutup pekerjaan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI di tahun 2024. Dalam hal ini Menpora Dito Ariotedjo memberikan apresiasi atas kinerja seluruh jajaran selama tahun 2024.
“Saya di sini juga ingin menyampaikan terima kasih. Alhamdulillah selama 2024 dinas secara penuh di sini sampai Desember akhir ini bersama Bapak Ibu, kompak semuanya. Pencapaiannya juga harus saya apresiasi dari 2023 sampai 2024 ini semuanya tidak ada cacat,” ungkap Menpora Dito para pejabat eselon I, para staf khusus, para pejabat eselon II, Direktur LPDUK, para tenaga ahli menteri serta tenaga ahli wakil menteri yang menghadiri rapim.
Memang diakui ada sejumlah catatan dalam pekerjaan Kemenpora di 2024. Namun demikian segala kekurangan tersebut masih bisa dibenahi secara bersama-sama untuk Kemenpora yang lebih baik ke depan.
Di sepanjang 2024, Menpora melihat bagaimana di sektor kepemudaan dengan OKP dan komunitas-komunitasnya semua merasa terbantu. Tidak ada yang merasa dipersulit dalam proses asistensinya. Termasuk juga di sektor olahraga, khususnya berkaitan federasi-federasi olahraga.
“Saya rasa ini tahun-tahun yang sangat baik dan di 2025 saya berharap kekompakan terus terjadi. Saya sangat setuju merit system untuk tetap dilakukan dan insyaallah yang saya inginkan bagaimana selama saya memimpin di Kemenpora ini bisa membuat legasi,” tutur Menpora, dikutip dari laman Kemenpora.
Menurut Menpora Dito, segala evaluasi di 2024 harus dijadikan catatan dalam penyelenggaraan kegiatan di 2025. Dalam hal penganggaran misalnya, semua kedeputian diminta menjalin sinergitas dengan inspektorat dengan koordinasi yang baik. Termasuk perihal rekomendasi dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Saya minta semua yang ada dalam rekomendasi BPK itu dapat kita tindak lanjuti, jangan sampai kita dianggap tidak kooperatif,” sebut Menpora.
Kepada semua pimpinan, Menpora Dito juga meminta pengawasan serta evaluasi pengelolaan program anggaran bisa dimaksimalkan. Dalam hal ini Menpora menerapkan sistem reward and punishment terhadap kinerja jajaran di Kemenpora.
“Kalau memang ada yang harus ditindak, tindak saja. Pokoknya bagaimana ini kita memastikan penyerapannya benar, kinerjanya juga benar, dan tata kelolanya juga benar semua,” terang Menpora.
Menurut Menpora Dito, setiap pegawai di Kemenpora memiliki kesempatan yang sama dalam melakukan aktualisasi diri guna membawa Kemenpora menjadi lebih baik. Dalam hal ini Menpora memberi dukungan kepada siapa saja yang memiliki kemampuan, semangat, dan hal-hal positif lainnya.
“Jadi tenang saja, semua yang Bapak Ibu kerjakan, kinerja baik, kinerja buruk pasti akan saya nilai dengan objektif. Tidak ada faktor-faktor lain, pokoknya semangat terus,” urai Menpora.
Diharapkan, pada 2025 nanti menjadi awal bagi Kemenpora dalam reformasi birokrasi di bawah struktur, organisasi, dan tata kerja (SOTK) yang baru. Salah satunya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) aparatur sipil negara (ASN) yang dimiliki Kemenpora, khususnya yang masih berusia muda.
“Menurut saya masalah SDM ini memang harus menjadi fokus ke depan. Apalagi saya dapat informasi minat pendaftar CPNS ke Kemenpora untuk tahun ini tinggi sekali. Katanya masuk di tiga besar,” papar Menpora Dito.
“Ini artinya ada kepercayaan dari anak-anak muda yang baru lulus dan mau daftar PNS masuk ke sini (Kemenpora, Red). Dan kita harus menyiapkan diri menjadi rumah kementerian yang layak tentunya,” tegas Menpora.
Tak luput Menpora Dito memanjatkan rasa syukur ke hadirat Allah SWT atas segala kelancaran dan kekompakan yang terjalin sepanjang 2024. Diharapkan hal tersebut terus berlanjut di 2025 khususnya menjadi awal Kemenpora reform dengan SOTK yang baru.
“Dengan peran Kemenpora yang lebih besar lagi, kita tunjukkan bahwa Kemenpora layak untuk naik kelas,” pungkas Menpora seraya mengucapkan sampai berjumpa kembali di 2025. {}