Berita Golkar – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI), Dito Ariotedjo, menerima kunjungan Chairman Jababeka Group, Setyono Djuandi Darmono, bersama dengan Penasehat Utama Nasruddin Tueka dan Marketing Ian Ardiansyah di Kantor Kemenpora RI, Senayan, Jakarta. Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas kerjasama dalam mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di sektor keolahragaan.
Dalam suasana yang hangat, keduanya menjajaki peluang kolaborasi, khususnya dalam pengembangan olahraga dan sport tourism di Indonesia. Senin, 12 Februari 2024. Setyono Djuandi Darmono, pemilik Jababeka Group, menyampaikan apresiasi atas kesempatan ini dan menyatakan pandangan positifnya terhadap pentingnya olahraga.
Darmono menyoroti potensi olahraga air di beberapa lokasi di Indonesia, seperti Morotai, Tanjung Lesung, Kendal, dan Cikarang, yang menurutnya masih belum dimanfaatkan secara optimal. “Masih belum kita manfaatkan dengan baik olahraga air seperti di Morotai, Tanjung Lesung, Kendal hingga Cikarang,” ujar Darmono.
Dia juga menambahkan bahwa potensi olahraga air ini dapat menjadi daya tarik bagi pengembangan sport tourism di Indonesia. Dalam konteks pengembangan olahraga di daerah, Darmono mengemukakan pandangan bahwa beberapa cabang olahraga, terutama sepak bola, seharusnya dimulai dari desa-desa.
Sebagai contoh, di Cikarang, Darmono menyebutkan bahwa mereka telah menyediakan lahan seluas 25 hektar untuk stadion, dan mengusulkan pendekatan yang sederhana untuk menciptakan KEK Olahraga, khususnya dalam konteks sepak bola.
“Dari kementerian sebenarnya hanya keluarkan regulasi. Undang pemilik-pemilik pabrik atau perusahaan di Cikarang untuk kerjasama khususnya untuk jadi klub-klub sepak bola. Karena sepak bola ini olahraga yang image nya paling tinggi dan mudah saja tidak seperti olahraga lainnya,” jelas Darmono.
Menpora Dito Ariotedjo merespons positif usulan dari Jababeka Group. Dito menilai bahwa beberapa program yang ada di Kemenpora sejalan dengan rencana yang diusulkan oleh Jababeka. Dia juga menyoroti pemanfaatan aset di wilayah Jababeka, terutama dalam pengelolaan stadion olahraga.
“Pemanfaatan aset di wilayah Jababeka perlu dimaksimalkan khususnya untuk kegiatan dan sarana olahraga, yang salah satunya ialah pengelolaan Stadium-stadium Olahraga,” ujar Dito.
Pihak Kemenpora berharap agar kolaborasi ini tidak hanya menjadi satu kali kerjasama, melainkan dapat berlanjut di masa depan.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh beberapa pejabat penting, termasuk Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Surono, Staf Khusus Peningkatan Prestasi dan Pengembangan Industri Olahraga Ardima Rama Putra, Staf Khusus Percepatan Inovasi Pemuda dan Olahraga Hasintya Saraswati, Staf Khusus Hukum dan Kepatuhan Tata Kelola Alvin Saptamandra, Tenaga Ahli Potensi Pemuda dan Diaspora Hamdan Hamedan, serta Direktur LPDUK Ferdinand Kamariki Tangkudung.
Dalam sambutannya, Menpora Dito Ariotedjo menyatakan harapannya agar terdapat target yang dapat dicapai sebelum bulan Oktober, terkait dengan pembangunan KEK Olahraga. Program Kemenpora yang mencakup olahraga, olahrasa, dan olahkarya diharapkan dapat bersinergi dengan rencana pengembangan olahraga yang diusung oleh Jababeka.
“Kita ingin ada target sebelum Oktober ini, untuk adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang melibatkan olahraga. Program di Kemenpora yakni olahraga, olahrasa, olahkarya selaras dengan di Jababeka juga, jika di Jababeka bisa untuk pengembangan olahraga, kami siap berkolaborasi,” pungkas Menpora Dito.
Darmono juga menyoroti potensi besar Indonesia sebagai negara maritim, dengan menekankan pentingnya memaksimalkan pemanfaatan lahan untuk olahraga berbasis laut, seperti Sailing, underwater diving, dan olahraga air lainnya.
Wilayah Jababeka, khususnya dari Tanjung Lesung hingga Tanjung Kait, diharapkan dapat menjadi pusat sport tourism olahraga air terbesar di Indonesia.
“Indonesia sebagai negara maritim perlu memaksimalkan pemanfaatan lahan dan potensi utama olahraga berbasis laut seperti Sailing, underwater diving dan olahraga air lainnya khusus nya Wilayah Jababeka, dengan memanfaatkan kawasan pariwisata tanjung lesung sampai dengan Tanjung Kait menjadj sport tourism Olahraga Air terbesar di Indonesia,” ujarnya.
Selain dari aspek pembangunan infrastruktur olahraga, Jababeka Group juga berkomitmen untuk mendukung prestasi olahraga melalui pendidikan pembinaan olahraga dari tingkat SD hingga SMA, bahkan hingga jenjang universitas dengan Akademi President.
Menpora Dito menyambut baik komitmen ini dan menyatakan dukungan penuh dari Kemenpora terhadap Jababeka Group. “Pihak Jababeka juga berkomitmen untuk mendukung prestasi olahraga dengan memberikan pendidikan pembinaan olahraga dari jenjang SD – SMA sampai dengan jenjang universitas dengan Akademi President. Kami Kemenpora sangat senang dan mendukung Group Jababeka,” tambah Menpora Dito. {sumber}