Berita Golkar – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menyampaikan pihaknya terbuka untuk menampung segala keluhan dari para kontingen yang mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024.
Keluhan itu bisa disampaikan secara langsung ke akun media sosialnya, sehingga pihak penyelenggara dapat segera mencari solusi dan mengambil tindakan lebih lanjut.
“Kami menyampaikan ke seluruh masyarakat, ataupun atlet dan kontingen daerah manapun. Kalau misalnya ada keluhan, bisa langsung memberikan informasi. Mau langsung ke saya juga bisa, lewat Instagram saya atau TikTok saya. Pokoknya terbuka semua. Biar kami juga terinfo dan bisa menyikapinya dengan cepat,” kata Dito di Media Center XXI Aceh, Banda Aceh, dikutip dari Suara Surabaya, Minggu (8/9/2024).
Dito mengatakan, sementara ini pihak penyelenggara sedang menyusun daftar permasalahan dari berbagai catatan dan evaluasi terkait PON XXI. Waktu pelaksanaan ajang olahraga ini juga masih panjang, sehingga pihak penyelenggara tetap terbuka atas berbagai masukan.
Menurutnya, sementara ini keluhan dari para atlet hanya terkait dengan konsumsi. Namun, dia juga mengingatkan keluhan itu hampir selalu jadi isu dalam penyelenggaraan ajang olahraga, tidak hanya tingkat nasional tetapi juga internasional.
“Kemarin di Olimpiade Paris, ini (keluhan makanan) menjadi isu yang sangat besar juga. Bukannya kami membela, tapi ini harus diketahui seluruh orang. Bayangkan, kita ada 38 perwakilan provinsi dan itu sangat beragam. Satu provinsi juga banyak atletnya. Jadi, ini isu harus kita hadapi. Tapi, saya apresiasi apa yang dilakukan oleh PB PON dan khususnya Pemprov Aceh yang cepat menanggapinya,” kata Dito.
PON XXI secara resmi digelar pada 9-20 September 2024. Namun, rangkaian PON XXI Aceh-Sumut telah dimulai sebelumnya mengingat beberapa pertandingan cabang olahraga tertentu memiliki durasi yang cukup panjang dan penggunaan satu venue yang bergantian untuk beberapa cabang.
Terkait performa para atlet di ajang PON XXI, Dito menilai antusiasme yang ditunjukkan mereka sangat tinggi serta tingkat persaingannya juga cukup kuat.
Menurut dia, hal ini juga berdampak pada euforia olahraga di masyarakat yang akhir-akhir ini sedang naik pesat apalagi semenjak Indonesia meraih prestasi pada Olimpiade Paris 2024.
“Saya mendapat laporan, venue di Aceh khususnya di kompleks Stadion Harapan Bangsa, itu seluruhnya selalu penuh (oleh penonton). Bahkan venue dayung pun juga demikian. Jadi sementara inilah yang kami harapkan, di mana penyelenggaraan PON itu untuk semuanya,” kata Dito. {}