Berita Golkar – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Indonesia, Dito Ariotedjo ikut memberikan pendapatkannya terkait kebijakan 8 pemain asing yang akan diterapkan di Liga 1 2024-2025. Dito pun memberikan tanggapannya sebagai mantan petinggi di klub RANS Nusantara.
Akhir-akhir ini beredar kabar bahwa setiap klub bakal memiliki kuota delapan kuota pemain asing di Liga 1 2024-2025. Jumlah tersebut naik dua angka dari kuota musim lalu. Bahkan, berita tersebut membuat sejumlah pemain lokal secara tidak langsung melakukan protes.
Mereka ramai-ramai menyuarakan tagar IniSepakbolaIndonesia? Meski tak secara gamblang menyebutkan apa maksud di balik tagar tersebut, publik menilai hal itu dilakukan sebagai bentuk protes dari mereka karena jika kuota pemain asing dinaikkan, maka menit bermain para pemain lokal dikhawatirkan semakin berkurang.
Kendati demikian, kabar tersebut masih belum bisa dipastikan karena PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator belum mengumumkannya secara resmi. Liga 1 2024/2025 sendiri dijadwalkan bergulir pada Agustus mendatang.
Dito pun beranggapan dengan situasi seperti ini, PT LIB nantinya bakal mengadakan pertemuan dengan para pemilik alias owners klub Liga 1. Dalam kesempatan itu, barulah keputusan mengenai regulasi tersebut bakal dibuat.
Menteri berusia 33 tahun itu mengetahuinya karena dirinya pernah menjadi petinggi klub RANS Nusantara FC, yang baru saja terdegradasi ke Liga 2. Namun, dia mengundurkan diri usai diangkat menjadi Menpora pada tahun lalu.
“Saya sudah mendengar itu sebuah wacana yang sedang dijajaki ya. Nanti pasti kalau Liga 1 itu karena saya selaku mantan pemilik klub Liga 1 dulu pasti ada owner meeting,” kata Dito kepada awak media, termasuk MNC Portal Indonesia, saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (20/6/2024).
“Nanti bersama owners klub Liga 1 akan didiskusikan bersama,” tambahnya.
Saat ditanya apakah dirinya setuju jika kuota penggunaan delapan pemain asing itu disahkan di Liga 1 musim depan, Dito tak banyak berkomentar. Dia hanya mengatakan bahwa sebagai Menpora dirinya akan mengikuti keputusan para pemilik klub Liga 1. “Kami ikut para pemilik klub Liga 1,” pungkas politikus Partai Golonga Karya (Golkar) itu. {sumber}