Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia Beberkan Capaian Produksi Migas RI Tertinggi dalam 17 Tahun

Berita GolkarProduksi minyak dan gas bumi (migas) Indonesia pada Semester I 2025 mencatat capaian signifikan. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melaporkan, akumulasi produksi migas sepanjang Januari–Juni 2025 mencapai 1,754,5 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD), atau 111,9 persen dari target APBN 2025 yang ditetapkan sebesar 1,61 juta barel setara minyak per hari.

“Target APBN untuk akumulasi produksi minyak dan gas total sekitar 1.610 (MBOEPD). Tapi sekarang dalam satu semester (2025) sudah melampaui target APBN yakni mencapai 1.754,5 (MBOEPD). Tahun 2025, target APBN bisa tercapai dan ini baru pertama sejak 2008,” kata Bahlil dalam konferensi pers Capaian Kinerja Sektor ESDM Semester I-2025 di Jakarta, Senin (11/8/2025).

Capaian tersebut setara 100,5 persen dari target. Sementara rata-rata produksi minyak selama enam bulan pertama 2025 tercatat 602,4 MBOPD, atau 99,5 persen dari target APBN.

Meski sempat terjadi penurunan produksi pada Mei dan Juni 2025, capaian kumulatif tetap melampaui target. Pada Mei 2025, produksi migas tercatat 1,81 juta barel setara minyak per hari, sedangkan pada Juni 2025 berada di level 1,75 juta barel setara minyak per hari.

Bahlil menjelaskan, penurunan ini disebabkan adanya sejumlah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang menghentikan operasi sementara untuk perbaikan. “Target APBN semester pertama 1.610 MBOEPD, tapi realisasinya 1.754,5 MBOEPD,” ujarnya.

Untuk produksi minyak, rata-rata Januari–Juni 2025 mencapai 602,4 ribu barel per hari (MBOPD) atau 99,5 persen dari target APBN sebesar 605 ribu barel per hari. Namun, khusus Juni 2025, lifting minyak sudah menembus 100,5 persen dari target, yaitu 608,1 ribu barel per hari.

“Dari data Dirjen Migas, sejak 2008 sampai 2024 target realisasi lifting kita tidak pernah mencapai sama dengan target APBN, selalu di bawah target APBN,” kata Bahlil.

Ia menambahkan, sektor migas memiliki tantangan lebih kompleks dibanding sektor pangan. “Kalaupun ada uang dan ada lahan, begitu eksplorasi, belum tentu dapat itu waktunya 3-4 tahun. Saya terima kasih kepada SKK Migas, Dirjen Migas, dan seluruh tim atas kerja samanya,” ujarnya.

Sementara itu, rata-rata produksi gas bumi di Semester I 2025 mencapai 1,19 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD), atau 119 persen dari target APBN 2025 yang sebesar 1,005 juta barel per hari. Pada Juni 2025, capaian produksi gas tercatat 1,14 juta barel per hari, sedikit turun dibanding Mei 2025 yang sebesar 1,21 juta barel per hari.

“Rata-rata per bulan 1.005 (MBOEPD, target APBN), tapi realisasi kita sekarang kalau di rata-rata itu mencapai 1.199 (MBOEPD). Artinya, sudah mencapai 119 persen dari target semester pertama,” tegas Bahlil.

 

Leave a Reply