Berita Golkar – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyebut ada kemungkinan pemangkasan jumlah industri penerima manfaat kebijakan gas murah untuk industri atau Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT).
Hal itu diungkapkan Bahlil saat diwawancarai di kantor BPH Migas, Jakarta Selatan, pada Selasa (7/1/2025).
Bahlil menyebut, pemerintah bakal mempertimbangkan bagi industri penerima HGBT yang Internal rate of return (IRR) telah baik akan dikeluarkan.
“HGBT itu kan tujuannya untuk memberikan sebuah nilai bisnis yang masuk. Nah kalau yang sudah masuk, yang IRR-nya (internal rate of return) sudah bagus, kemungkinan kita dapat pertimbangkan untuk dikeluarkan di dalam HGBT,” kata Bahlil, dikutip dari Suara Nusantara.
Namun, lanjut Bahlil, apabila IRR industri penerima HGBT masih kurang baik maka akan tetap dipertahankan oleh pemerintah. “Tapi kalau yang masih dibutuhkan dan kita lihat IRR-nya belum bagus, itu tetap kita pertahankan,” ujarnya.
Bahlil mengaku, kebijakan HGBT pada 2024 yang diberikan kepada 7 sektor industri meliputi pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet kemungkinan akan dipangkas. “Ada, ada kemungkinan (dipangkas). Kita lagi ada bahas, tapi belum final ya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Bahlil juga menanggapi soal desakan para pelaku usaha terkait kepastian dari HGBT tersebut. “Saya sebagai mantan pengusaha kan boleh aja memohon dan kita pertimbangkan permohonan itu. Lebih cepat lebih baik lah ya,” pungkasnya. {}